Pemkot Tasikmalaya Klaim Bisa Cepat Dapatkan Hasil Swab

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pemerintah Kota Tasikmalaya memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mempercepat hasil pemeriksaan pasien Covid-19.

Alat PCR ini mampu memeriksa hasil swab pasien Covid-19 untuk menentukan status positif atau negatif dalam waktu tiga jam.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Alat PCR diketahui adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Covid-19. Dengan memeriksa spesimen lendir menggunakan swab di hidung dan tenggorokan.

Alat untuk mengecek hasil swab massal yaitu PCR telah didapatkan dari BNPB Pusat belum lama ini.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengaku hal itu dengan Tujuannya untuk memanfaatkan mesin yang diberi dari BNPB pusat, mesin PCR.

“Laboratorium ini darurat. Tujuannya untuk memanfaatkan mesin yang diberi dari BNPB pusat, mesin PCR,” kata Budi kepada wartawan Rabu (14/10) pagi.

“Harapan kami dengan adanya laboratorium ini kita bisa lebih cepat untuk mendeteksi daripada kasus-kasus yang muncul setelah tim survailens melakukan tracking dan swab dari kontak erat pasien positif,”ujarnya.

Mengapa kebutuhan laboratorium PCR ini mendesak, terang dia, karena hingga hari ini berdasarkan rapat Gugus Tugas Senin Malam (12/10), masih ada sekitar 500 sample yang belum diketahui hasilnya.

“Dari 500-an swab massal itu, sekitar 240-an dari swab hasil pelacakan di kluster pesantren di Kawalu. Itu belum muncul hasilnya. Belum lagi hasil swab massal lainnya,” terangnya.

Jadi, tegas Budi, jika di Kota Tasikmalaya telah dibangun laboratorium maka hasil swab akan lebih cepat diketahui dan tak perlu lagi dikirim ke Labkesda Jabar di Bandung.

“Kami memahami tingginya kejadian di beberapa daerah di Jabar. Tentunya mengganggu daripada kecepatan hasil swab,” tegasnyam

Maka, Pemkot berupaya mempercepat hasil swab itu guna memutus mata rantai penyebaran dengan membangun laboratorium khusus.

“Mesin PCR dari bantuan BNPB sudah ada, walaupun kami masih membutuhkan anggaran untuk mengoperasikannya. Kami mohon kepada pak gubernur dan pemerintah pusat,” tambahnya.

Sebab, anggaran Pemkot untuk penanganan Covid dari Bantuan Tak Terduga (BTT) sangat terbatas.

“Sehingga kita perlu belanja mesin-mesin daripada mesin PCR sedang kita bangun. Termasuk juga APD lengkap, reagen juga kan harus tersedia tapi sulit didapat,” katanya.

Tapi, jelas Budi, reagen ini selalu kekurangan dan sulit mendapatkannya padahal penting untuk mengetahui hasil ujinya.

“Walaupun mesin ada tapi reagennya ada kekurangan ini menjadi hambatan bagi kami untuk secepatnya memutus mata rantai daripada penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Namun kalau alat PCR dari BNPB untuk reagennya sudah ada kurang lebih 2500 pics. Tapi masih ada kekurangan alat mesin lainnya 2 unit, yaitu mesin ekstrak salah satunya.

“Dan memang 2 alat pelengkap ini cukup mahal sekali harganya. Tapi akan terus berupaya keras supaya laboratorium khusus ini terwujud dan ada di Kota Tasikmalaya. Mohon doanya,” pungkasnya.(Aa Fauzy/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan