ODGJ di Kabupaten Pangandaran Terus Bertambah

infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Penyebab naiknya jumlah ODGJ di Kabupaten Pangandaran diduga akibat putus cinta dan kesulitan ekonomi. Tahun 2021 ODGJ di Pangandaran tercatat sebanyak 700 pasien dan pada akhir Juli tahun 2022 tercatat sebanyak 745 pasien.

Jumlah pasien ODGJ bertambah dua orang setiap bulan. Hal itu di katakan Kepala Bidang Pelayanaan Kesehatan Dinas Kesehatan Pangandaran Rina Veryani.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Usia rentan yang mengalami ODGJ sejak 16 tahu hingga 50 tahun,” kata Rina.

“Salah satu penyebab bertambahnya ODGJ usia muda karena faktor putus cinta atau ditolak cinta. Sedangkan usia 50 tahun keatas karena kesulitan ekonomi,” ucapnya.

Untuk meminimalisir hal itu, Rina berpesan masyarakat harus bisa mengelola manajemen stres dengan melakukan kegiatan positif.

“Seringlah bersosialisasi dan bangun komunikasi yang baik dengan keluarga, sehingga jika mengalami stres bisa terselesaikan,” pungkasnya

Dengan makin bertambahnya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Pangandaran. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sangat prihatin dan Pemkab Pangandaran telah menyiapkan puskesmas rujukan bagi ODGJ.

“Sampai bulan Juli 2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran mencatat ada 745 orang ODGJ, ini jumlahnya banyak dari tahun 2021 yang hanya 700 orang,” kata Jeje

Jeje juga menjelaskan, di bulan ini ada sekitar 34 pasien ODGJ yang diundang untuk dirawat di Rumah Sakit Jiwa RSJ dr. H. Mardzoeki Mahdi Bogor. Mereka akan menjalani perawatan khusus. Tapi yang hadir saat ini hanya 29 orang. Rabu (03/08/2022).

“Mereka akan dirawat di RSJ dr. H. Mardzoeki Mahdi Bogor selama 21 hari untuk melakukan perawatan khusus,” kata Jeje.

Jeje juga menjelaskan Pemkab Pangandaran juga sudah bekerjasama dengan RSJ dr. H. Mardzoeki Mahdi Bogor untuk penanganan ODGJ. Setelah 21 hari pulang, diharapkan kondisinya membaik, sehat dan bagus.

“Sepulang dari RSJ dr. H. Mardzoeki Mahdi Bogor asien ODGJ akan disiapkan puskesmas rujukan. Tujuannya agar mereka terkontrol. Selain itu untuk pemulihan tergantung dengan motivasi dari keluarga ketika sepulang dari RSJ,” ucap Jeje.

Jeje berpesan kepada keluarga pasien ODGJ untuk terlibat aktif pasca perawatan karena keluarga menjadi ujung tombak pemulihan pasien ODGJ.

“Perhatikan minum obatnya dan jaga perasaan pasien agar selalu bahagia dan tidak stres,” ucap Bupati Pangandaran

Masih kata Jeje, Kabupaten Pangandaran belum punya dokter yang khusus dokter jiwa di Pangandaran. “Kami hanya bisa menangani pasca perawatan dari RSJ,” ujarnya.

BACA JUGA: Bupati Garut: Garut Harus Bebas dari Narkoba

Sementara Direktur Utama RSJ dr. H. Mardzoeki Mahdi Bogor dr Vidiansyah mengatakan, pasien ODGJ yang saat ini akan dibawa ke RSJ hampir semuanya sudah dalam kondisi keadaan berat.

“Karena hasil observasi banyak yang diberikan pertanyaan tapi tidak nyambung,” ucapnya. (Iwan Mulyadi/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan