Pupuk Langka, DPKP Ajak Menggugah Kemandirian Petani

infopriangan.com, BERITA CIAMIS.  Pemerhati Pertanian yang juga anggota Komisi A DPRD Kabupaten Ciamis dari fraksi Partai Gerindra, H. Awan menyanyangkan bantuan hibah APBD tahun 2022 yang digelontorkan dari Dinas Pertanian kepada kelompok petani.

Pasalnya bantuan hibah yang digelontorkan  tersebut bukan solusi untuk memecahkan permasalahan kelangkaan pupuk yang terjadi di Kabupaten Ciamis.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Hibahkan hanya diberikan kesebagian kecil petani, dan sifatnya hanya sesaat,” ujarnya.

Menurutnya, ini memerlukan langkah kebijakan yang bersifat umum, untuk menjadikan sisi sarana produk pupuk. Dari kebijakan Pemerintah pusat beberapa tahun yang lalu telah memberikan kartu tani kepada petani. Namun ini sangat tidak efektif dan sudah berjalan cukup lama tetapi masih saja ada permasalahan.

“Sering terjadi waktu akan beli pupuk di kios kosong. Sedangkan waktu tani untuk memupuk sudah tiba sehingga petani harus membeli pupuk dari luar yang harganya sangat mahal, atau membeli pupuk non subsidi,” ucapnya.

Masih kata Awan, sebaiknya komisi pupuk dan pestisida di Ciamis senantiasa harus  mengadakan rapat koordinasi paling tidak dua bulan sekali. Sehingga permasalahan terkait kelangkaan pupuk ini bisa dapat diminimalisasi.

“Seharusnya untuk mengatasi permasalahan terkait pupuk komisi pupuk di Ciamis setiap dua bulan sekali mengadakan rapat koordinasi tentang bagaimana meminilisasi permalasahan ini,” tegasnya.

Sementara ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Budi menegaskan, setiap tahun pihaknya selalu melakukan usulan melalui RDKJ sesuai kartu Tani yang ada.

“Kita setiap tahun selalu mengusulkan sesuai kebutuhan di Ciamis tetapi yang datang tidak sesuai. Inikan se-Indonesia yang membutuhkan pupuk bukan Ciamis saja, intinya Dinas Pertanian sudah berupaya dalam membantu petani dalam menuntaskan kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini,” paparnya. Kamis, (18/08/2022).

Budi juga menerangkan, dengan aturan yang baru ini ada beberapa jenis pupuk seperti organik jeta ST dan VOC nantinya akan hilang. Yang ada hanya pupuk Urea dan NPK, untuk komoditas dibatasi hanya ada sembilan komoditas, selain itu tidak bisa membeli pupuk bersubsidi.

Komoditas yang bisa memakai pupuk bersubsidi tanaman pangan hanya padi, jagung, kedelai, cabe, bawah merah dan bawang putih, selain itu tidak bisa. Sedangkan untuk tanaman kebun hanya kakau dan kopi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Atlet Tarumpah Raih Juara Nasional Diberi Penghargaan

Lebih lanjut Budi menerangkan, sebelum dibatasi pengadaan pupuk bersubsidi tetap ada permasalah. Kenapa, karena usulan dengan jatah yang ada tidak sesuai dengan yang diterima di Ciamis.

“Solusi yang paling pas yaitu adalah mengugah kemandirian petani, dengan melalui pertanian organik dan sekarang sedang berjalan. Dengan swadaya salah satunya yaitu air cucian beras. Jika belum tahu, petani bisa berkomunikasi dengan penyuluh yang ada disetiap kecamatan,” pungkasnya. (Pepi Irawan/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan