Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran Sampaikan Pesan Moral : Jaga Kerukunan
infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran Kh. Raden Hilal Farid Turmudzi menyampaikan pesan moral. Dia mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan kerukunan di Kabupaten Pangandaran.
Hal itu menyikapi, aksi demontrasi penolakan rencana pinjaman Pemerintah Daerah Pangandaran di gedung DPRD Kabupaten Pangandaran, pada Rabu 29 November 2023 lalu.
Pesan tersebut disampaikan setelah mendengar adanya dugaan ucapan kasar dan kotor terhadap seorang pemimpin yaitu Bupati pada saat aksi tersebut.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat sebagai putra daerah untuk menjaga kondusifitas daerah Kabupaten Pangandaran yang kaya akan wisata dan budaya serta toleransinya bagus. Masyarakat Pangandaran juga terkenal agamanya kuat dan religinya luar biasa.
“Maka jangan terprovokasi dengan isu hoaks, jagalah kedamaian dan jagalah yang akan menjadikan maslahat,” imbauannya, Senin 4 Desember 2023.
Apabila ada sesuatu perbedaan dengan pemerintah atau seorang pemimpin kata dia, harus dengan cara yang bijak dan santun.
“Memberikan sesuatu yang baik kalau jalannya tidak baik maka keluarnya tidak akan baik pula. Maka mari kita menjaga kondusivitas dan kerukunan, apalagi kita saat ini sedang menjelang pemilu, di mana sebagai warga negara wajib mengawal supaya nanti penyelenggara pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Ketahuilah, menurutnya, bahwa teguran itu ada empat tingkatan, yang pertama yaitu memberi tahu, kedua memberikan nasihat, ketiga bersikap keras dalam perkataan, keempat mencegah dengan paksaan.
BACA JUGA: Lebih Mewah, AHM Hadirkan Warna Terbaru PCX 160
“Tidak boleh bagi seseorang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada seorang penguasa atau raja, kecuali dengan memberi tahu dan menasehatinya,” ujarnya.
Adapun bersikap keras dan mencegah dengan paksa, maka menurut Dia, hal tersebut termasuk sikap yang dapat menimbulkan fitnah dan hal-hal yang lebih keji daripada yang mereka alami. (Iwan IP)
