Gaji KPK Akan Ditingkatkan GGW: Koruptor Bukan Orang Tak Berduit

infopriangan.com, BERITA GARUT.
Garut Government Watch (GGW), sebuah lembaga anti korupsi di Garut menyoroti janji salah satu Paslon Capres/Cawapres yang akan menaikkan gaji dan kesejahteraan insan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah keliru.

Sekjen GGW Agus Sugandi SH mengatakan, bahwa sejak dari dulu sampai saat ini, pelaku korupsi adalah orang-orang kaya, memiliki jabatan, memiliki pengaruh yang kuat.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Koruptor itu orang berduit, kaya, memiliki jabatan dan kekuasaan tertentu. Sehingga dapat menggunakan kewenangannya untuk melakukan korupsi. Tidak ada ceritanya orang miskin yang tak memiliki apa-apa, membobol uang negara,” tutur Agus kepada IP. Sabtu, (20/01/2024) di Garut.

Menurut Agus sebesar apapun gaji orang-orang di KPK, kalau mental dan integritasnya lemah tetap saja akan melakukan tindakan yang bersifat korupsi.

Buktinya kata Agus, orang-orang KPK sejak beberapa tahun sampai saat ini begitu banyak yang melakukan tindakan pemerasan, pungli, dengan jumlah pelaku yang begitu banyak.

“Padahal gaji mereka besar-besar. Ini kan, sangat memalukan. Masa lembaga yang diberi amanat untuk memberantas korupsi, dia yang memberi contoh untuk korupsi !” kata Agus.

Agus juga menyebutkan, ada beberapa solusi untuk memperkuat dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK. Diantaranya, merevisi Undang-undang KPK serta proses seleksi komisioner dan pegawai KPK yang betul-betul selektif dan bermuatan kepentingan-kepentingan tertentu.

BACA JUGA: Leuwi Dalem Destinasi Wisata Fenomenal Menuju Penataan

Selain itu kata Agus, keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK juga harus diperkuat.

“Lembaga pengawas KPK ini seyogyanya diisi oleh orang-orang yang berintegritas tinggi, tegas, memiliki keberanian, dan cepat tanggap,” pungkas Agus. (Liklik Sumpena/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan