Seorang Ibu Protes Data Pribadi Anaknya Diduga Dirubah Pihak Sekolah

infopriangan.com, BERITA CIAMIS.
Seorang ibu warga Dusun Karanganyar, Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengaku kaget dan kecewa mengetahui data pribadi milik kedua anaknya saat masih duduk di sekolah dasar di rubah di Dapodik.

Hal tersebut di ketahui ketika salah satu anaknya yang bernama Tami Hamidah tidak di cantumkan nama ayahnya pada surat kelulusan. Bukan hanya itu, sang ibu mengaku kaget ketika mengetahui salah satu anaknya lagi yang bernama Tama Mahmudah malah tertulis nama ayah tiri, bukan ayah kandung pada surat tersebut.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Mengetahui hal tersebut Sang ibu bernama Aah mendatangi sekolah kedua anaknya yaitu MIS Cikadongdong untuk meminta klarifikasi, namun jawaban dari pihak sekolah yaitu mereka hanya memindahkan data yang di ambil dari Dapodik tempat sekolah asal kedua anaknya yaitu SDN 2 Sukamulya, sebelum memutuskan dipindahkan.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak MIS, Aah di bantu saudaranya berinisiatif mengecek data pribadi kedua anaknya melalui Dapodik secara online, lalu ia pun dikagetkan ketika mengetahui di Dapodik anaknya bernama Tami tidak tercantum nama ayahnya, sedangkan saudaranya yang bernama Tama malah tertulis nama ayah sambung, bukan ayah kandung dari anak tersebut.

Menurut Aah ibu dari Tama dan Tami mengatakan Awalnya kedua anaknya tersebut bersekolah di SD Negeri 2 Sukamulya, namun karena alasan keluarga, ia pun memutuskan untuk memindahkan kedua anaknya itu ke sekolah lain.

“Anak saya itu kembar, dan saya memutuskan untuk memindahkan kedua anak saya itu ke MIS saat mereka duduk di kelas 5,” jelasnya.

Aah menjelaskan, dalam dapodik yang ia terima seharusnya tercantum nama ayah kandung bernama Abdul Mu’min, namun entah mengapa saat di cek, kedua anaknya tersebut malah tertulis nama ayah sambung yaitu Marno.

“Yang lebih membuat saya jengkel yaitu, kenapa pada Dapodik anak saya yaitu Tami disitu malah hanya ada tanda strip pada kolom nama ayah,” terangnya.

Aah pun menjelaskan, sebenarnya sebelum mendaftarkan kedua anaknya ke sekolah SD Negeri 2 Sukamulya, pihaknya sudah melampirkan dokumen pendaftaran, berupa lampiran foto copy KK, akte kelahiran, serta ijazah dari RA.

“Bahkan pada Rapot disitu sudah jelas tertulis nama ayah kandung mereka itu Abdul Mu’min yang notabene ayah kandung mereka, tetapi kenapa pada dapodik malah di tulis nama lain,” ungkapnya.

Lanjut Aah menambahkan, sebenarnya pihaknya juga mengaku bingung dengan alasan dari pihak sekolah SD N 2 Sukamulya yang telah mengubah data pribadi milik kedua anak nya tersebut sebelum ia memutuskan memindahkan kedua nya ke sekolah lain.

“Dalam ijazah RA tertulis nama ayah kandung mereka Abdul Mu’min, tetapi sekarang malah berbeda, apalagi pada data anak saya yang bernama Tami tidak tertulis nama ayahnya,” tambahnya.

Aah juga mengatakan, sebenarnya ia sudah melakukan pembicaraan dengan suaminya yang sekarang mengenai adanya kesalahan administrasi pada kedua anaknya.

“Suami saya yang sekarang tidak mau namanya tercantum pada data anak anak, karena takut di kemudian hari jadi masalah untuk anak, dan ayahnya nanti malah menuntut secara hukum,” pungkasnya.

Sementara itu, Andi, salah seorang operator di SD Negeri 2 Sukamulya mengatakan, pihaknya mengaku tidak gegabah memasukan data siswa tanpa sepengetahuan dari orang tua atau wali anak tersebut.

“Dulu kan saat pendaftaran disitu ada formulir yang di isi orang tua, dan isi dari formulir tersebutlah yang menjadi acuan kami menulis data siswa dalam Dapodik,” tegasnya.

Andi juga mengatakan, Sebenarnya pihaknya juga mengaku mendapatkan permintaan dari Nenek kedua anak tersebut untuk tidak mencantumkan nama ayah kandung mereka dalam data sekolah.

“Ya termasuk untuk kasus Tami, kenapa disitu hanya ada tanda strip saja di karenakan ada permintaan dari Neneknya tersebut,” pungkasnya.

BACA JUGA: Masuki Pekan Ke 236 Hilmi Garut Bagikan Sembako Gratis

Sementara itu UCU, salah seorang guru di MIS Cikadongdong tempat Tama dan Tami bersekolah sekarang mengatakan, sebenarnya pihaknya mengaku hanya menarik data kedua anak tersebut dari Dapodik ke Data MI untuk kepentingan ujian nasional, serta ijazah.

“Jadi yang jelas kami tidak mengetahui akar permasalahannya seperti apa, namun saat ini kami sedang berupaya untuk memperbaiki data kedua anak tersebut dengan berkoordinasi dengan tingkat kabupaten,” pungkasnya. (Revan, Rizky/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan