Musisi Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di Kedubes AS

infopriangan.com, TELISIK OPINI. Massa dari koalisi musisi menggelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat. Mereka mengecam serangan Israel ke Rafah, Jalur Gaza Selatan, Jumat (31/5/2024).

Aksi ini di antaranya diisi oleh Koalisi Musisi Untuk Gaza, Kontras, Yayasan LBH Indonesia, Perempuan Mahardika, dan Greenpeace Indonesia.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Selama unjuk rasa berlangsung, massa terus menyerukan  All eyes on Rafah’ dan ‘free Palestine. Mereka juga kompak meneriakkan frasa From the river to the sea, Palestine will be free.

Aksi solidaritas bela Palestina ini semakin menggema dan meluas di seluruh penjuru dunia setelah gambar dan slogan All Eyes On Rafah viral di media sosial.

Seruan tersebut bermula dari agresi militer Zionis yang membabi buta melakukan serangan udara pada Ahad (26-5-2024), akibatnya terjadi kebakaran 14 tenda pengungsi, 45 orang tewas dan 249 lainnya terluka. Dua hari setelahnya, mereka menembaki kamp pengungsi Al Mawasi, di sebelah barat Rafah, menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk 12 perempuan.

Serangan Israel tersebut mendapat kecamatan internasional yang luas. Namun mereka bergeming dan tetap bebal. Tidak ada kata yang bisa mewakili dalam menggambarkan kebiadaban dan kebengisan Zionis sejak 7 Oktober 2023.

Sudah lebih dari delapan bulan Gaza dibombardir, 36.171 warga Palestina tewas dan 81.420 lainnya terluka.

Meski seruan dan berbagai aksi yang terjadi di belahan dunia terus menggema. Nyatanya para penguasa negeri-negeri muslim dan negeri Arab sekalipun masih enggan mengirimkan pasukannya untuk melawan zionis laknatullah. Padahal sejatinya tagar All Eyes On Rafah. Bukan hanya sekedar slogan dan kalimat semata. Namun ini adalah sebuah seruan untuk dunia agar memusatkan perhatiannya ke Rafah dalam rangka misi kemanusiaan atas insiden pilu ini.

Namun, entitas penjajah Yahudi ini semakin brutal, seolah tidak bisa dihentikan. Padahal sebenarnya entitas Yahudi sangatlah lemah, hanya sedikit jumlah pasukan yang mereka miliki jika dibandingkan jumlah militer negeri-negeri Islam. Belum lagi mereka tidak memiliki sumber daya alam dan energi yang mandiri dan memadai.

Pertama, Keberanian entitas penjajah Yahudi ini disebabkan dukungan penuh barat terutama Amerika. Menurut Barat keberadaan Yahudi ini adalah harga mati. Tidak peduli dengan genosida yang telah melanggar HAM.

Kedua, Keberanian entitas Yahudi ini pun disebabkan mereka tahu persis bahwasannya penguasa negeri-negeri muslim terutama penguasa Arab tidak akan melakukan tindakan apapun yang mengancam eksistensi mereka.
Ketiga, entitas penjajah Yahudi tahu bahwa umat Islam kini sulit untuk bersatu secara politik. Hal ini disebabkan Barat yang mendesain negeri-negeri Islam menjadi negara-negara bangsa yang terkotak-kotak sehingga terpecah dan lemah. Negeri-negeri Islam yang dahulunya satu dalam kekuasaan daulah ustmani kini terbagi-bagi.

Suriah, Irak, Libanon dan Palestina menjadi berbagai wilayah yang dikuasai Prancis dan Inggris. Sistem negara bangsa inilah yang menjadi penghambat persatuan kaum muslim di berbagai penjuru bumi.

Walau demikian, pembelaan terhadap Palestina harus terus digaungkan karena ini adalah perkara yang wajib.

Pembelaan ini akan lebih maksimal dilakukan ketika ummat Islam berada dalam persatuan yang tidak mengenal batas teritorial dan keturunan.

Apabila kaum muslim bersatu maka tidak ada yang bisa mengalahkan. Tetapi apabila mereka tercerai berai maka tidak hanya satu, tapi jutaan muslim yang akan ditumpahkan darah, jutaan muslim dilanggar kehormatan dan dinista agamanya.

Umat Islam adalah ibarat satu tubuh. Jika ada sebagian tubuh yang merasakan sakit maka fikiran manusia akan mengomando untuk membantu anggota tubuh yang sakit tersebut.

Seperti halnya dengan kaum muslim di Palestina yang saat ini sedang mengalami genosida oleh Yahudi Laknatullah. Tentulah kaum Muslim yang lain akan ikut bergerak untuk membantu saudaranya.

Kekuatan untuk membela tentu tidak cukup dengan hanya aksi turun ke jalan menyeru kepada dunia dan mengecam kebiadaban Yahudi. Namun aksi ini adalah salah satu simbol pembelaan kaum muslim dunia untuk palestina dalam batas kemampuan menyeru dunia untuk bersatu dan menghancurkan penjajah Yahudi laknatullah.

Sebab yang memiliki kekuatan ini adalah negara. Oleh karena itu, wajib atas negara untuk menyeru pemimpin-pemimpin Muslim untuk bersatu dan mengerahkan pasukannya untuk berjihad membela kaum Muslim palestina. Mengingat Yahudi yang memiliki banyak dukungan dari negara-negara Barat utamanya Amerika juga PBB.

BACA JUGA: Pelaku Mutilasi di Garut Pernah Kedapatan Mengisap Darah Hewan

Maka tidak ada yang bisa kita harapkan selain kembali kepada ajaran atau tuntunan Allah dan RasulNya. Yakni, mengangkat imam atau seorang Khalifah yang akan memimpin perjuangan kebebasan Palestina . Khalifah akan mengomando aktivitas jihad hingga kemenangan datang dengan izin Allah subhanahuwata’alasubhanahuwata’ala.

Islam akan memimpin dunia apabila kaum muslim bersatu dalam ikatan ukhuwah islamiyah. Jika ikatan kaum ukhuwah islamiyah menguat maka persatuan kaum muslim di seluruh dunia bukanlah hal yang mustahil.
Wallahua’lam bishowab. (Lita Komalasari)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan