Potret Ketimpangan Sosial Keluarga Ujang Dani di Garut

infopriangan.com, BERITA GARUT. Kisah keluarga Ujang Dani di Garut Kota merupakan potret nyata dari ketimpangan sosial yang masih terjadi di banyak wilayah di Indonesia, termasuk di daerah yang berada dekat dengan pusat pemerintahan.

Rumah keluarga Ujang, yang terletak di RT 02, RW 05, Kelurahan Muara Sanding, hanya berjarak ratusan meter dari kantor pemerintahan Kabupaten Garut. Namun, kondisi kehidupannya sangat memprihatinkan, jauh dari kata layak.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Ujang Dani, yang hanya berpendidikan Sekolah Dasar (SD), sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan yang sangat terbatas.

Bersama istrinya, Dedeh Hayati, mereka tinggal di rumah yang amat sederhana bersama empat anak, salah satunya masih balita. Meski demikian, bukan berarti Ujang tidak berusaha untuk membahagiakan keluarganya. Ia terus berjuang keras agar keluarganya dapat hidup dengan layak, meski penghasilannya jauh dari cukup untuk sekadar memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Kami kesulitan untuk mencukupi makan sehari-hari, apalagi untuk memperbaiki rumah atau mengajukan kredit untuk rumah baru. Kami sudah sangat pasrah,” ungkap Ujang dengan penuh harap, sembari berharap adanya perhatian dari pihak pemerintah.

Kondisi Rumah yang Memprihatinkan

Kondisi fisik rumah keluarga Ujang jauh dari layak. Atap rumah sudah berlubang di beberapa bagian, sehingga ketika cuaca panas, sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah. Sebaliknya, saat hujan turun, air dengan mudah masuk ke dalam rumah, menyebabkan genangan di banyak sudut. Keluarga Ujang harus berpindah-pindah tempat di dalam rumah untuk menghindari kebocoran, mencari bagian yang lebih kering.

Lantai rumah terlihat kotor dan tidak teratur, seolah sudah lama tidak diperbaiki. Selain itu, fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) juga sangat tidak memadai. Mereka hanya menggunakan kain lusuh sebagai dinding yang memisahkan MCK dengan ruangan lainnya. Kebersihan dan kesehatan keluarga tentu saja terganggu, terutama bagi anak-anak yang masih kecil dan sangat rentan terhadap penyakit.

Kondisi ini jelas mengkhawatirkan dan mengancam kesehatan keluarga, khususnya anak balita mereka. Tanpa akses ke fasilitas dasar yang layak, risiko penyakit akibat lingkungan yang kotor dan tidak higienis sangat tinggi. Keluarga Ujang terjebak dalam situasi yang serba sulit, di mana mereka hanya bisa berusaha untuk bertahan dengan segala keterbatasan.

Harapan Bantuan dari Pemerintah

Kondisi yang dialami oleh keluarga Ujang bukanlah cerita baru di Indonesia. Banyak keluarga di berbagai daerah yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tinggal di rumah yang tidak layak huni. Pemerintah memang memiliki berbagai program untuk membantu masyarakat miskin, salah satunya adalah program renovasi rumah tidak layak huni. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal warga miskin sehingga mereka bisa hidup dengan lebih nyaman dan sehat.

Namun, dalam kenyataannya, tidak semua warga yang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan tersebut. Ujang Dani adalah salah satu contoh warga yang belum tersentuh program bantuan pemerintah. Meskipun tinggal dekat dengan pusat pemerintahan, kondisi rumah dan kehidupannya tampaknya luput dari perhatian pihak terkait.

Ujang sangat berharap agar pemerintah setempat bisa turun tangan untuk memperbaiki kondisi rumah mereka. Bantuan berupa renovasi rumah, atau setidaknya perbaikan atap dan lantai, sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarganya. Selain itu, adanya akses ke fasilitas MCK yang layak juga menjadi kebutuhan mendesak agar keluarga Ujang bisa hidup dengan lebih sehat dan bermartabat.

Refleksi atas Ketimpangan Sosial

Cerita Ujang Dani ini merupakan gambaran nyata dari ketimpangan sosial yang masih terjadi di Indonesia. Meski pembangunan terus berjalan, tidak semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat dari kemajuan tersebut. Bahkan, mereka yang tinggal dekat dengan pusat pemerintahan bisa luput dari perhatian, seperti yang dialami keluarga Ujang.

BACA JUGA: Sanen: Pembangunan Saluran Driple Solusi Efisien untuk Irigasi Pertanian

Kondisi ini tentu menjadi ironi. Di satu sisi, pemerintah berusaha keras membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, di sisi lain, masih banyak warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dan tinggal di rumah yang tidak layak huni. Kesenjangan ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Solusi dan Harapan untuk Masa Depan

Untuk mengatasi masalah seperti yang dialami oleh keluarga Ujang, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Program-program bantuan sosial dan pembangunan perumahan perlu dijalankan dengan lebih efektif dan tepat sasaran. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam mendata dan melaporkan kondisi warganya yang membutuhkan bantuan juga sangat penting agar tidak ada lagi warga yang terabaikan.

Bagi Ujang Dani dan keluarganya, harapan besar masih ada. Dengan perhatian dari pemerintah dan bantuan yang tepat, mereka bisa keluar dari jeratan kemiskinan dan hidup dengan lebih layak. Kasus seperti ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pembangunan yang berkeadilan hanya bisa tercapai jika seluruh lapisan masyarakat bisa merasakan manfaatnya tanpa terkecuali. (Liklik Sumpena/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan