Workshop Teaching Factory di SMK Nurul Huda Panumbangan

infopriangan.com, BERITA CIAMIS. SMK Nurul Huda Panumbangan menggelar workshop dengan tema “Pengembangan Pembelajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory)” Jumat, 18 Oktober 2024.

Acara ini dihadiri oleh 20 peserta dari empat SMK, yaitu SMK Aulia Teladan Mandiri, SMK Industri Perunggasan Panjalu, SMK Peternakan Ciamis, dan SMK Al Manar Pamarican.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Workshop tersebut diadakan sebagai tanggapan atas perkembangan pesat di dunia industri yang membutuhkan tenaga kerja kompeten.

Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si., Kepala SMK Nurul Huda, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah agar lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja.

“Kami ingin siswa memahami standar industri sejak dini,” ujar Iwan saat diwawancarai.

Pembelajaran berbasis pabrik atau teaching factory, lanjut Iwan, menjadi model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

Dalam hal ini, SMK Nurul Huda memfokuskan pengembangan pada dua jurusan, yaitu perunggasan dan teknik komputer jaringan (TKJ). Kedua bidang tersebut dianggap memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa depan.

Narasumber yang dihadirkan dalam workshop ini adalah para ahli di bidangnya. Ir. H. Kuswara Suwarman, M.Sc., seorang ahli dari CV Tanjungmulya, berbagi ilmu tentang perunggasan.

“Standar industri harus diterapkan di SMK agar siswa siap bekerja di sektor ini,” ungkap Kuswara. Di bidang TKJ, narasumber didatangkan dari PT Skyline Semesta Bandung.

SMK Nurul Huda beruntung karena pendirinya, H. Udin Saefudin, juga merupakan pemilik CV Tanjungmulya, sebuah perusahaan perunggasan. H. Udin, yang juga hadir sebagai tamu kehormatan, menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.

“Kami ingin lulusan SMK ini siap bekerja, bukan hanya siap untuk ujian,” katanya.

Iwan Setiawan juga menambahkan bahwa tantangan terbesar adalah menyesuaikan pembelajaran dengan standar industri yang terus berubah.

Menurutnya, proses pembelajaran di SMK harus bisa mengikuti perkembangan teknologi. “Jika tidak, lulusan kami akan tertinggal,” ujar Iwan.

Oleh karena itu, workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi sekolah-sekolah untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Selain pembelajaran, SMK Nurul Huda juga berupaya menyediakan lapangan kerja bagi lulusannya. Iwan menyebutkan bahwa permintaan tenaga kerja di bidang perunggasan sangat tinggi.

“Kami bahkan tidak dapat memenuhi semua permintaan tenaga kerja dari perusahaan,” jelasnya.

Di bidang TKJ, walaupun persaingan ketat, lulusan SMK ini tetap memiliki peluang besar untuk diterima di perusahaan.

BACA JUGA: Polres Banjar Tangkap Pria 60 Tahun Terkait Pelecehan Seksual

Salah satu peserta dari SMK Al Manar Pamarican, mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu sekolah dalam memahami standar industri.

“Kami jadi tahu apa yang harus dipersiapkan agar siswa kami bisa bersaing di dunia kerja,” ucapnya.

Mereka berharap, ke depan, akan ada lebih banyak workshop seperti ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.

“Ini baru awal, masih banyak yang perlu dilakukan,” tutur salah satu peserta workshop. (Ipan/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan