Janji UKT Hilang, Bantuan Biaya Hidup Tidak Transparan

infopriangan.com, Telisik Opini.
Puluhan ribu mahasiswa yang lolos mengikuti program Kampus Mengajar Batch tujuh merasa ditipu oleh panitia.

Pada awalnya, para mahasiswa dijanjikan akan mendapatkan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Bantuan Biaya Hidup (BBH).

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Harapan mereka untuk mengembangkan diri sekaligus meringankan beban orang tua pun sirna setelah panitia mengumumkan kebijakan baru.

Selama pembekalan yang berlangsung tiga minggu, panitia menyampaikan bahwa tidak ada lagi bantuan UKT dalam program Kampus Mengajar Batch tujuh.

Meski kecewa, mahasiswa sempat terhibur dengan pengumuman kenaikan BBH hingga nominal Rp. 1.800.000 per bulan. Namun, kenyataannya, BBH yang dijanjikan tersebut dipotong menjadi Rp. 1.500.000 tanpa ada transparansi mengenai potongan biaya sebesar Rp. 300.000.

Jika dikalikan dengan puluhan ribu mahasiswa, potongan ini mencapai miliaran rupiah. Lebih parah lagi, proses pencairan BBH mengalami keterlambatan.

Panitia menginformasikan bahwa BBH akan dicairkan dalam dua termin untuk periode empat bulan, yaitu setiap dua bulan sekali. Dalam kenyataannya, BBH yang seharusnya diterima sebesar Rp. 3.000.000 untuk dua bulan menjadi hanya Rp. 2.400.000.

BACA JUGA:

Sampai saat ini, kejelasan mengenai BBH belum diterima oleh mahasiswa. Mereka menuntut transparansi mengenai potongan Rp. 300.000 dan alasan di balik keterlambatan pencairan.

Mahasiswa meminta agar pihak panitia memberikan penjelasan yang jelas dan mengusut tuntas permasalahan ini. Tidak sedikit dari mereka yang meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk memeriksa kasus ini. (Dine/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan