Acara Moge di Pangandaran Ini Kata Warga
infopriangan.com. BERITA PANGANDARAN. Harley Davidson Indonesia (HDCI) Bandung genap berusia 50 tahun, ribuan kendaraan motor gede (Moge) meramaikan jalan raya nasional Pangandaran.
Keramaian Moge tersebut berlangsung sejak Kamis 25 Mei 2023 sore sampai Sabtu 27 Mei 2023 sekarang.
Bukan hanya jalan raya nasional dari arah Bandung, dari arah Cilacap Jateng ke Pangandaran pun diramaikan Moge.
Sejumlah petugas kepolisian pun ikut melakukan pengamanan arus lalulintas di sejumlah titik persimpangan.
Satu di antaranya, persimpangan Pancimas Kalipucang, bundaran Emplak Kalipucang, persimpangan jalan ke objek wisata dan di titik kumpul.
Titik kumpulnya ribuan pengendara Moge yaitu di sekitar Pamugaran bibir Pantai Barat Pangandaran.
Sementara informasi yang diterima, HDCI Bandung akan menggelar Golden Memorial Wingday 2023 di Pangandaran pada 26-27 Mei 2023.
Acara tersebut memiliki makna tersendiri karena HDCI Bandung genap berusia 50 tahun.
Atau, Golden Memorial yang sekaligus bersamaan dengan hari jadi Harley Davidson Club Indonesia ke 33 tahun.
Salah seorang warga asli Pangandaran Adi Pranyoto mengatakan, menanggapi kegiatan rombongan motor gede di Pangandaran, kalau dari sisi pariwisata, pihaknya sebagai warga Pangandaran sangat senang.
“Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, mungkin barangkali bisa menambah inkam pemasukan daerah Kabupaten Pangandaran,” kata Adi.
Tetapi dari sisi lain, menurut Adi, tentunya ia sebagai warga masyarakat Kabupaten Pangandaran merasa khawatir apa yang dilakukan dengan komunitas moge di jalanan, karena sering kali terjadi mereka menggunakan jalan lebih dari separo jalan, baik itu ada septi di jalan, yang sifatnya faktual atau pun tidak itu sangat mengganggu.
“Mereka biasanya dengan kecepatan tinggi, dan arogansi di jalanan, hampir yang lain seperti tidak dihormanti untuk hak menggunakan jalan raya,” katanya.
Kemudian kata, Adi, itu tentunya juga sangat mengkhawatirkan pengguna jalan raya yang lain, selanjutnya, kebisingan suara knalpot motor besar di pemukiman, suara suara motor mereka sangat besar tapi terkadang mereka tidak pernah pelan, sehingga itu perlu diperhatikan.
“Tetapi yang sangat ironis, bahwasanya kegiatan di pintu utama masuk Pangandaran digunakan sebagai kegiatan moge, yang sengaja ditutup, kalau menurut saya sebagai warga Pangandaran tentunya sangat menyayangkan, jadi seperti mereka ada skala prioritas, padahal masih banyak aset jalan yang lain yang bisa digunakan untuk kegiatan tersebut, tidak harus menggunakan jalan pintu utama itu” jelasnya.
Selanjutnya, dikatakan Adi, bukan hanya pengunjung yang datang ke Wisata Pangandaran, tetapi aktivitas masyarakat yang melakukan kegiatan keluar masuk jalan tersebut.
Adi menyampaikan, jangan mengendalikan kendaraan di area wisata dengan kecepatan tinggi hargai pengunjung yang lain stop ugal ugalan.
“Jadi ini tolong dicatat kepada Dinas Pariwisata, kemudian Kepolisian, dan Dinas Perhubungan, agar kegiatan-kegiatan yang sifatnya ini biar tidak ada istilah skala prioritas,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat melalui Ops Polres Pangandaran Kompol Dodi Armansyah mengatakan, selama kegiatan tersebut, pihak Kepolisian Polres Pangandaran menerjunkan sebanyak 220 personel.
“Satu di antaranya, persimpangan Pancimas Kalipucang, bundaran Emplak Kalipucang, Cijulang, Cimerak dan persimpangan jalan ke objek wisata dan di titik kumpul,” kata Dodi saat diwawancarai melalui Aplikasi WhatsApp, Jumat 26 Mei 2023 malam.
BACA JUGA:
Dodi menambahkan, bahwa titik kumpulnya ribuan pengendara Moge yaitu di sekitar Pamugaran bibir Pantai Barat Pangandaran.
“Dengan himbauan kepada para pengendara motor gede itu, untuk selalu menjaga tertib berlalulintas, bersikap humanis, alhamdulillah selama kegiatan berlangsung, untuk sementara panatuan kondusif aman, dan tidak terjadi kendala apa-apa,” ujar Dodi. (Iwan Mulyadi/IP)
