Ada Warung Nasi di Garut Sediakan Daging Babi
infopriangan.com, BERITA GARUT.
Sejumlah anggota ormas Islam di Garut menemukan adanya warung nasi yang menyediakan daging babi. Ironisnya warung nasi tersebut jaraknya hanya beberapa meter saja dari Pondok Pesantren.
Penemuan tersebut bermula dari kecurigaan warga sekitar yang melihat bahwa di warung nasi ada tumpukan daging dengan bentuk kulit serta dagingnya mencurigakan. Kabar kecurigaan warga pun sampai kepada beberapa anggota Ormas Islam. Mereka segera mendatangi warung nasi itu untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut. Jum’at, 05/04/2024 sore hari.
Setelah dilakukan penggeledahan dan dikonfirmasikan kepada pemilik warung nasi, ternyata benar warung tersebut menyediakan daging babi.
Barang bukti ditemukan, serta ada pengakuan dari pihak pemilik, sejumlah Ormas Islam pun akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait penertiban warung nasi tersebut. Terutama dengan pihak Kepolisian, Disperindag Garut, serta ketua RT/RW setempat.
Ketua Aliansi Umat Islam Garut Agis Muchidin mengatakan, keberadaan warung nasi tersebut jelas mengotori lingkungan. Apalagi kata Agis, Kota Garut sudah lama memiliki label “kota santri”. Agis juga menyebutkan, seharusnya memasang banner bertuliskan bahwa di warung makan tersebut tersedia daging babi.
“Ini kan warung nasi untuk umum, harus jelas lebel halalnya,” kata Agis.
Tokoh muslim Garut lainya Asep Muharam yang juga pengurus Ponpes terdekat mengatakan, bahwa warung nasi tersebut sudah lama beroperasi dan sering mengganggu warga sekitar terutama saat malam hari.
“Bunyi karaokean yang bising sampai larut malam. Saat subuh terdengar berisik dan suara anjing seolah kesakitan. Diduga, anjing tersebut disiksa terlebih dahulu sebelum disembelih,” tutur Asep.
BACA JUGA: Kader DPC Demokrat Ciamis Dorong Anjar Asmara Maju di Pilkada 2024
Asep mengatakan saat itu warung nasi tersebut sempat didatangi ketua RW untuk memberikan nasihat pada pemiliknya. Sejak itu pula aktivitas subuh yang mencurigakan jarang terdengar.
Atas kejadian tersebut, sejumlah warga sekitar berharap agar aparat setempat segera bertindak tegas. (Liklik Sumpena/IP)
