Bebererapa Tempat Keramaian Sepi Tasikmalaya

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pemerintah Kota Tasikmalaya menutup sejumlah ruas jalan demi mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Penutupan ini membuat sejumlah pusat keramaian menjadi sepi pengunjung di beberapa tempat di Kota Tasikmalaya.

Seperti di Jalan HZ Mustofa, misalnya, dilakukan penutupan jalan dari arah Masjid Agung pada Selasa (31/3) sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB suasana menjadi sepi.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Setelah akses jalan di tutup Kendaraan hanya melintas di Jalan HZ Mustofa harus memutar, jalan terpantau lengang.

Padahal, daerah ini biasanya banyak kendaraan yang terparkir di pinggir jalan dan lalu lintas selalu ramai.

Menurut Kasat Lantas, Polres Tasikmalaya Kota, AKP Ajat Sudrajat mengatakan, penutupan Jalan HZ Mustofa hanya dilakukan hingga sore hari. “Setelah itu, jalan kembali dibuka normal,” jelasnya.

Selin itu Kasat menambahkan, penutupan Jalan HZ Mustoza akan dilakukan sekali dalam satu pekan selama pembatasan wilayah dilakukan. “Kita programkan satu minggu sekali. Waktu dan jamnya belum ditentukan,” kata dia.

Sementara Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, penutupan Jalan HZ Mustofa merupakan salah satu upaya pembatasan wilayah, supaya tidak ada kerumunan.

“Sebab, menurut dia, warga tak akan mengerti jika tidak didesak,” jelasnya.

“Jangan dianggap keadaan sekarang ini biasa. Kita coba tutup supaya warga tidak berkeliaran ke toko,” kata dia.

“Diharapkan, dengan adanya penutupan Jalan HZ Mustofa, warga menjadi sadar untuk tetap di rumah jika tak ada keperluan mendesak,” ucapnya.

“Kalau masih terus bandel, kita akan tutup seterusnya,” ujarnya.

Sejak Selasa dini hari, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memang telah memberlakukan pembatasan wilayah. Namun, dalam pembatasan wilayah tak ada informasi jika jalan-jalan protokol di dalam kota akan ditutup. Pembatasan hanya berlaku pada kendaraan yang masuk dari luar ke Kota Tasikmalaya.

Dalam pembatasan wilayah itu, angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP), antarkota dalam provinsi (AKDP), dan angkutan perbatasan, dilarang beroperasi.

Kereta api dan pesawat juga tak diperbolehkan menaik-turunkan penumpang di wilayah Kota Tasikmalaya.

Salah satu sopir angkutan perbatasan, Agus (45) menilai, kebijakan yang diambil Pemkot Tasikmalaya sangat efektif, namun di sisi lain, perekonomian banyak yang terganggu.

Menurut Avus, seharusmya ketika pemerintah mengambil kebijakan harus itu disesuaikan dengan solusinya. Namun, dalam kebijakan pembatasan wilayah pemerintah tak memberikan solusi.

“Minimal bagi buruh harian seperti kita, ada kompensasi lah. Soalnya kita juga sulit,” kata dia.

Dampak dari pembatasan wilayah bukan hanya pada berhentinya angkutan. Warung makan yang biasa buka juga tak sedikit yang berhenti beroperasi.

Sementara seorang pegawai di salah satu toko di Jalan HZ Mustofa, Yudi (47 tahun) mengaku, tak menerima informasi mengenai penutupan di Jalan HZ Mustofa. Pada Selasa siang, sejumlah petugas tiba-tiba menutup akses jalan. “Kalau mau ditutup mestinya ada info resmi. Ini tidak ada sama sekali,” kata dia.

Karena penutupan itu, ia harus menutup toko tempatnya bekerja. Karyawan yang sejak pagi telah masuk juga diliburkan.

“Adanya penutupan jalan secara mendadak itu sangat merugikan tempatnya bekerja karena sepi. Sebab, biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk membuka toko tak sedikit,” ucapnya.

“Untuk kedepan harus ada informasi, jadi kita ada prepare ke karyawan dan konsumen,” pungkasnya. (Aa Fauzy/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan