Bupati Ciamis Hadiri Upacara Adat Nyangku Panjalu

infopriangan.com, BERITA CIAMIS.  Upacara Adat Nyangku yang dilaksanakan di Nusa Gede Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dihadiri oleh Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya. Senin, (01/11/2021).

Dalam acara tersebut turut hadir, Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, para Kepala SKPD terkait, Camat Panjalu, Kepala Desa, serta Tokoh Budaya, Tokoh Agama dan masyarakat.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Tradisi tahunan yang digelar pada bulan Robiul Awal atau Maulud ini sekaligus sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Rangkaian kegiatan tradisi Nyangku dilaksanakan dengan membersihkan benda pusaka peninggalan Raja Panjalu. Setelah melakukan ziarah ke makam Prabu Hariang Kencana putra dari Hariang Borosngora.

Bupati Ciamis menyampaikan tradisi adat Nyangku merupakan salah satu budaya warisan para leluhur yang harus dirawat dan dilestarikan.

“Mari kita secara bersama-sama Pemerintah dan masyarakat untuk memelihara, merawat dan melestarikan budaya Warisan leluhur kita,” ungkap Bupati.

Bupati mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kebudayaan RI kembali telah menetapkan dua kebudayaan Ciamis sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yaitu Upacara Adat Merlawu dan Upacara Adat Nyuguh.

“Alhamdulillah, Pemerintah Pusat telah menambahkan dua kebudayaan asli Ciamis sebagai agenda nasional dan menetapkannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda yaitu Upacara Adat Merlawu dan Upacara Adat Nyuguh,” tuturnya.

Dijelaskan Bupati, saat ini total terdapat tujuh kebudayaan Ciamis yang diakui oleh Pemerintah Pusat yaitu Ronggeng Gunung, Bebegig, Nyangku, Ngikis, Misalin, Merlawu dan Nyuguh.

“Dengan merawat dan memelihara tradisi budaya yang ada, hal itu menandakan kecintaan kita terhadap leluhur yang telah mewariskan budaya kepada kita,” terangnya.

Bupati menuturkan, selain untuk berziarah, tradisi Nyangku ini juga diharapkan dapat menarik wisatawan. “Entah itu wisatawan lokal maupun interlokal untuk datang ke Situ Lengkong Panjalu,” tambahnya.

Ketua Yayasan Boros Ngora Rd. Pandu Ghalib Prasasti Cakradinata mengatakan rangkaian kegiatan Nyangku dan Maulid tahun ini diselenggarakan secara sederhana.

Beliau juga mengatakan, panjasmasan atau pencucian benda pusaka merupakan representasi peninggalan dari Prabu Boros Ngora.

BACA JUGA: Tanaman Hias Berpotensi Tingkatkan Perekonomian

“Nyangku sebagai produk budaya warisan leluhur Panjalu perlu dilestarikan dalam rangka mupusti bukan migusti. Sehingga prilaku yang menuju kepada syirik itu harus dihindari,” tandasnya.

BACA JUGA: Dilaporkan Hilang, Akhirnya Kembali Pulang

Selain itu, Bupati Ciamis menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hindia Belanda tentang Cagar Alam Nusa Gede Situ Lengkong Panjalu tahun 1919 kepada Ketua Yayasan Borosngora. Serta meninjau kegiatan Gebyar Vaksinasi yang dilaksanakan di sekitar Situ Lengkong Panjalu. (Fanny Ratnadilla/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan