Dituduh Akan Santet Warga, Kades Beri Klarifikasi

infopriangan.com, BERITA CIAMIS. Pasca adanya pengancaman dengan menggunakan ilmu hitam yang di duga didalangi Kepala Desa terhadap warganya, Tata selaku Kepala Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, berikan klarifikasi.

Kepala Desa Banjaranyar, Tata mengatakan dirinya tidak pernah menyuruh empat mantan perangkat Desa, untuk pergi ke paranormal dengan maksud menyantet warganya.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Semua yang dikatakan mereka itu adalah fitnah, karena saya tidak pernah menyuruh siapapun untuk mencelakai orang lain,” tegasnya.

“Sebenarnya, mereka itu atas inisiatif sendiri berangkat ke paranormal, tujuannya juga bukan untuk mencelakai Dedi, maupun Oki. Namun hanya sebatas minta pandangan, karena saat itu kondisi di Banjaranyar sedang tidak kondusif, ” ungkapnya.

Masih menurut Tata, apa yang dilakukan ke empat perangkat Desa itu merupakan dampak dari kejadian beberapa tahun lalu. Saat itu ada beberapa masyarakat yang tidak menerima perilaku ke dua orang tersebut, seperti sengaja mencari kesalahan-kesalahan yang dilakukan Pemerintah Desa.

“Tahun 2019, kedua orang itu mempermasalahkan tentang pembangunan, malah sampai lapor ke inspektorat, bahkan sampai turun ke lapangan. Padahal lebih bagus mereka langsung saja bertanya ke Pemerintahan Desa,” ujarnya.

“Jelas masyarakat tidak menerima, karena pembangunan itu semuanya di kerjakan langsung oleh masyarakat,” katanya.

Tata mengaku sampai saat ini dirinya masih bingung dengan tujuan ke dua mantan perangkat desa tersebut yang menyebutkan bahwa telah diperintah oleh dirinya untuk melakukan santet kepada kedua warga di desa itu.

“Saya tidak mengerti tujuan dari Jajang, juga Obing menyebutkan hal itu ke publik. Sehingga sekarang ramai di media, juga di masyarakat, jadi nama saya tercemar,” tambahnya.

“Jajang itu dulu keluar dari desa karena sudah hampir setahun tidak masuk kerja. Jabatan pada waktu itu Kaur Pemerintahan, sedangkan Obing habis masa jabatan sebagai Kadus karena batas usia,” pungkasnya.

Sementara itu Didim, salah seorang mantan perangkat desa yang pada saat itu ikut ke paranormal mengatakan, dirinya membantah telah di perintah oleh Kepala Desa untuk menyantet kedua warga tersebut.

“Saya akui itu merupakan inisiatif kami berempat, dan tujuan agar Desa Banjaranyar Kondusif. Bukan untuk, mencelakai mereka,” jelasnya.

Didim juga mengatakan sewaktu akan berangkat hanya minta izin kepada Kepala Desa dan tidak ada yang nyuruh.

“Sekali lagi saya tegaskan tujuan kami ke paranormal itu hanya ingin desa tentram, bukan untuk mencelakai siapapun,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kecelakaan Angkot dan Sepeda Motor di Tasikmalaya

Masih menurut Didim, saat tiba di paranormal dirinya mengaku tidak berbicara sepatah kata pun dengan paranormal. Pada saat itu orang yang mengajak paranormal berbicara hanyalah Obing.

BACA JUGA: Polres Ciamis Gelar Gerai Vaksinasi di Sekolah

“Saya dengan Kanan (mantan ekbang) hanya diam. Saya tidak tau apa yang di bicarakan Obing dengan paranormal. Jika memang ia ada perintah buat menyantet seseorang, dari awal saya pasti menolak untuk berangkat. Saya juga merasa tidak enak, karena ini sama saja memfitnah saya juga,” pungkasnya. (Rizki/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan