DPPKBP3A Ciamis Luncurkan Program Gerabah Manis
infopriangan.com, ADVERTORIAL. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) memang menunjukkan angka yang cukup menggembirakan terkait masalah stunting.
Akan tetapi masih berada dibawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu kurang dari 20 persen. Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.
Mengingat masih tingginya angka stunting di Indonesia, Pemerintah Indonesia secara
khusus menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang Holistik, Integratif, dan Berkualitas Melalui Koordinasi, Sinergi, dan Sinkronisasi Diantara Pemangku Kepentingan.
Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. Perpres ini juga memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting.
Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Ciamis dengan jargon Ciamis Zero Stunting 2024, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Ciamis meluncurkan Program Gerakan Bersama Cegah Stunting Masyarakat Ciamis (Gerabah Manis).
Ditemui secara khusus, Kamis (18/08/2022), Kepala DPPKBP3A Kabupaten Ciamis, Drs. Dian Budiyana, M.Si., memparkan berbagai hal terkait dengan Program Gerabah Manis sebagai bentuk inovasi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Ciamis.
Dalam menangani permasalahan stunting, upaya preventif harus dioptimalkan yang salah satunya adalah edukasi pra nikah kepada para calon pengantin yang akan membangun keluarga.
Tujuan dari pernikahan tidak lain untuk memiliki keturunan ataupun anak dan menjadi orangtua dalam sebuah keluarga. Pemahaman terbaik agar keluarga harmonis dan bahagia adalah pemahaman tentang bagaimana menjaga kehidupan yang sehat. Bukan hanya sehat, namun menciptakan generasi-generasi cerdas penerus bangsa. Hal tersebut dapat dicapai melalui parenting yang sehat dan terkonsep.
“Kita berikan edukasi, wawasan serta pendampingan informasi mengenai bagaimana cara mempersiapkan kehidupan berkeluarga,” tutur Drs. Dian Budiyana, M.Si.
Lebih jauh Drs. Dian Budiyana menjelaskan bahwa Program Gerabah Manis harus dapat menjangkau semua elemen masyarakat. Dengan metode pentahelix semua unsur harus menaruh perhatian terhadap urgensi upaya preventif dalam pencegahan stunting.
“Semua elemen pemerintah dan masyarakat dari mulai Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kementrian Agama hingga para ulama harus ikut berperan aktif menangani stunting ini,” jelasnya.
Seiring dengan berjalannya Program Gerabah Manis di Kabupaten Ciamis, pendataan terus dilakukan untuk menentukan skala prioritas. Verifikasi dan Validasi terus dilakukan supaya terbentuk sinergi dalam pengaplikasian program tersebut.
“Saat ini ada 20 desa dari 27 kecamatan di Ciamis yang ditentukan untuk akselerasi edukasi pencegahan stunting. Data tersebut Insyaallah akan terus berkurang seiring pengurangan kasus hingga tercapainya harapan kita, Ciamis Zero Stunting,” ungkapnya.
Dalam program tersebut DPPKBP3A Ciamis menyertakan ulama sebagai elemen penting dalam penyampaian edukasi kepada masyarakat.
Kantor Urusan Agama (KUA) juga menjadi wahana edukasi bagi masyarakat yang akan membangun keluarga. Ulama merupakan tokoh yang menjadi referensi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurutnya, banyak faktor yang harus diperhatikan sehingga pola parenting keluarga terhadap anak sesuai dengan kondisi dan umur anak.
“Bagaimana menjaga asupan gizi dan lingkungan yang sehat untuk pertumbuhan anak. Ini harus menjadi sorotan semua pihak,” pungkasnya. (Redaksi)
