Gapoktan Wiji Mekar Mandiri Keluhkan PT MDP

infopriangan.com, BERITA CIAMIS.  Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wiji Mekar Mandiri, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, keluhkan gabah hasil produksi tidak sepenuhnya terserap oleh PT Mitra Desa Pamarican (MDP).

Hal tersebut, diungkapkan karena selama ini pihak MDP yang menjadi salah satu mitra penyalur gabah Gapoktan yang membawahi 14 kelompok tani di Kecamatan tersebut, hanya mampu menyerap 60 persen dari hasil produksi mereka. Kamis, (21/01/21).

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Seperti, yang dituturkan oleh Dadan Hidayat, salah seorang pengurus Gapoktan bersama Wiji Mekar Mandiri mengatakan, selama ini dirinya selalu mendapatkan keluhan dari beberapa anggota kelompok tani. Terkait, PT MDP tidak bisa menyerap full gabah yang ada di Kecamatan Pamarican.

Sampai saat ini, penyerapan gabah yang dilakukan oleh pihak PT MDP belum maksimal. Padahal, PT tersebut merupakan corvorate dari semua kelompok tani yang ada di gapoktan ini dalam penyaluran gabah.

“Jadi sebenarnya, kami juga ingin tau apa sih masalahnya, kok pihak MDP tidak bisa menyerap semua gabah di gapoktan ini,” jelasnya.

Lanjut Dadan menambahkan, pihaknya berharap PT MDP mampu menyerap gabah dari para kelompok tani sekitar 150-200 ton perminggunya. Walaupun, dirinya sangat meyakini PT tersebut sebenarnya mampu untuk menyerap gabah lebih dari itu.

“Dalam waktu dekat, kami mempunyai rencana untuk melakukan pertemuan dengan pihak PT MDP untuk menanyakan secara langsung permasalahan ini,” katanya

Serta, ia juga berharap nantinya pada saat pertemuan terjadi, pihak MDP bisa memberikan solusi terbaik guna memecahkan permasalahan tersebut.

Sementara itu Di temui di kantornya, Dirut PT MDP Sholehudin menjelaskan, untuk serapan gabah dari gapoktan, pihaknya masih mengatur kuota yang mampu diserap oleh MDP. Hal itu, lantaran penyesuaian maket yang dimiliki PT tersebut.

“Memang keinginan petani disini hasil gabah yang mereka produksi ingin sepenuhnya di serap oleh pihak MDP. Namun, kami masih memiliki kendala yaitu pada market, jadi jangan sampai kami kebingungan mau di lempar kemana gabah ini nantinya,” tutur Sholeh.

Sholehudin menambahkan, sekarang pihaknya baru mampu 400 ton pertahunnya, padahal di sisi lain full kapasitas pabrik ini sekitar 960 ton. Sehingga, speknya masih luas, jadi sesungguhnya memang bisa untuk menyerap semua gabah mereka. Namun, pihaknya juga mempunyai pertimbangan dalam hal marketnya.

Lanjut Sholehudin, sebenarnya di Kabupaten Ciamis sendiri juga memiliki market yang cukup besar. Yaitu, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang setiap bulan nya terdapat komoditi seperti beras untuk di salurkan ke masyarakat.

Sebenarnya, di Kabupaten Ciamis kuota BPNT untuk komoditi jenis beras ada 1200 ton. Namun, MDP baru memliki kuota sekitar 10 persen dari keseluruhan kuota. Karena, BPNT ini merupakan pasar bebas jadi banyak suplier lain masuk menyuplai juga.

“Sekarang pemerintah daerah memiliki sebuah program yaitu beras ASN dan mudah-mudahan jika program ini tercapai kuota MDP bisa bertambah. Hal itu, bisa menjadi jawaban, sehingga MDP mampu menyerap seluruh gabah para petani,” pungkasnya. (Rizky/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan