Harga Cabai Rawit di Garut Melangit

infopriangan.com, BERITA GARUT.
Secara nasional, harga cabai rawit terus melangit. Tidak terkecuali di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Itu terjadi hampir dua bulan terakhir.

Menteri Perdagangan dengan santai menanggapi kejadian tersebut. “Kenaikan tersebut masih terkendali dan wajar saja. Itu biasa. Yang diuntungkan kan…para petani. Coba kalau harga cabai terus turun, jangan-jangan petani menjual tanahnya”, kata Menteri Zulkipli di sela-sela kunjungan kerjanya di salah salah satu pasar tradisional kepada para awak media. Senin, 13/11/2023.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Sementara di pasar-pasar tradisional di Garut kenaikan harga cabai rawit terus melonjak naik.

Di Pasar Baru Ciawitali Garut, harga cabai rawit merah mencapai Rp. 80.000 tiap kilo gramnya. Semula, harganya berkisar Rp. 50.000 tiap kilo gram. Sedangkan harga cabai rawit hijau berkisar Rp. 60.000 per kilo gram. Semula, harganya sekitar Rp. 40.000 tiap kilo gram.

Kenaikan harga cabai rawit di pasar tersebut rata-rata Rp.20.000 tiap kilo gramnya. Diperkirakan harga cabai tersebut akan terus mengalami kenaikan.

Di Pasar Cikajang, Garut harga cabai rawit merah dan harga cabai rawit hijau saat ini sama dengan di pasar Baru Ciawitali Garut. Yakni Rp. 80.000 dan Rp. 60.000. Padahal,  Kecamatan Cikajang termasuk wilayah sentra sayur-sayuran.

Penduduk Kecamatan Cikajang pun sebagian besar bermata pencaharian dari bertani sayur-sayuran.

Agus Sulaeman pedagang di Pasar Baru Ciawitali Garut mengaku, sejak beberapa pekan ini omset penjualannya menurun drastis.

Sebab katanya, selain harga cabai rawit mahal, barangnya pun terbilang langka. Saat harga normal, Agus bisa menjual satu sampai dua kuintal cabai setiap harinya. Sedangkan saat ini untuk menjual 50 kilo gram saja sangat sulit.

“Sudah barangnya langka dan mahal, eh…pembeli juga malah kurang,” kata Agus kepada Infopriangan, Senin 13/11/2023 di Garut.

Hal senada Junaedi pedagang di Pasar Cikajang, Garut mengatakan, disamping harga cabai rawit yang sangat mahal, langganannya seperti enggan membeli cabai.

“Langganan yang biasa membeli dua kilo gram, sekarang membelinya seperempat kilo gram. Apalagi yang biasa membeli satu kilo gram malah tidak membeli sama sekali,” tutur Junaidi.

Salah seorang Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Dudi Aep Sadeli mengatakan, salah satu penyebab naiknya harga cabai rawit adalah dampak dari kekeringan sejak beberapa bulan terakhir. Menurutnya,  saat musim kering, petani hanya sebagian kecil saja yang menanam cabai.

BACA JUGA: Pangandaran Night Carnival Dihadiri 44 Peserta Dengan Aneka Ragam Kostum

“Kendati pun ada, itu dengan menggunakan teknik penyiraman. Itu pun penanaman pohon jumlahnya sangat terbatas. Akibatnya, cabai menjadi langka dan mahal, ” tutur Dudi.

Dudi pun memperkirakan, harga cabai rawit akan terus meningkat mengingat musim tanam sampai saat belum tiba waktunya. (Liklik Sumpena/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan