Harga Pupuk Melangit, Petani Menjerit

infopriangan.com, BERITA GARUT. Sejumlah petani di Garut Selatan (Garsela) mengeluh karena kesulitan membeli pupuk bersubsidi serta harga pupuk yang kian hari semakin melambung naik. Senin, (3/9/2022).

Di beberapa toko ketika hendak membeli pupuk bersubsidi harus menyertakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan memiliki Kartu Tani. “Padahal, hanya beberapa orang saja petani yang memiliki Kartu Tani,” kata Sution.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Namun, fakta tentang adanya petani yang tidak membeli pupuk bersubsi karena tidak memiliki kartu tani, harus diperhatikan juga.

Hal serupa diungkapkan petani asal kecamatan Cibalong Nunu Nurdin, ia mengaku tidak mengerti tentang pupuk bersubsidi dengan pupuk nonsubsidi yang jelas Nunu menegaskan bahwa harganya mahal.

Harga pupuk urea di tingkat pengecer mencapai harga Rp. 4.500 – Rp 5.000 per kilo gramnya. Sementara pupuk TSP yang biasa digunakan petani, harganya mencapai Rp. 5.000 – Rp. 6.000 per kilo gramnya.

Mahalnya harga pupuk sangat dirasakan oleh petani. Hal ini dikarenakan biaya penggarapan, pemupukan dan operasional, tak sebanding dengan hasil panen dan harga jual.

BACA JUGA : Operasi Zebra Lodaya 2022 Dimulai Hari ini

“Apalagi, harga-harga kebutuhan pokok lainya serba mahal. Imbasnya, upah buruh tani pun dipastikan naik,” kata petani penggarap sawah Entis Sutisna asal kecamatan Cikelet.

Sementara petani asal Cisompet Ode Rustandi mengaku sangat prihatin karena, disamping mahalnya harga pupuk, sering juga tanaman diganggu hama atau penyakit lainya.(Liklik Sumpena/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan