Jelang Idul Adha, Petugas Aktif Periksa Sapi

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Menjelang Hari Raya Idul Adha, pedagang musiman hewan kurban mulai bermunculan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kamis, (23/06/2022).

Guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Petugas Pengawas Hewan Kurban Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya bersama Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya terus aktif menggencarkan pengawasan.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Selain berkondisi sehat, semua sapi yang masuk harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Misalnya, pedagang hewan kurban di sejumlah tempat yang ada di Kota Tasikmalaya petugas memeriksa kesehatan sapi serta kelengkapan SKKH sapi yang terdapat di sejumlah lapak pedagang musiman tersebut.

Pengawasan ini dilakukan guna memastikan hewan ternak kurban yang dijual di Kota Tasikmalaya dalam keadaan sehat dan aman dari PMK.

Sidak dilalukan pada Kamis 23 Juni 2022. Petugas memeriksa mulut dan kaki sapi yang pedagang jajakan di lapaknya.

Kepala DKP3, Adang Mulyana menjelaskan hasilnya sejauh ini aman, pedagang juga memamahi dan mengerti apa itu PMK. Sehingga pedagang juga memberikan nutrisi tambahan (telor, madu dan cap kaki tiga, Red) kepada makanan hewan ternak agar tetap sehat.

“Kita sengaja mengecek kesiapan lapak pedagang ini. Alhamdulillah sehat semua tadi kami cek dibeberapa lapak. Lalu kami berikan label di hewan kurban itu agar pembeli juga aman ketika nanti akan mengonsumsinya,” katanya.

Dia menambahkan, para pedagang sapi di Kota Tasikmalaya masih menjual hewan ternak lokal dan bukan membeli dari luar Kota Tasikmalaya. Jika membeli dari luar dipersilahkan, asalkan membawa surat kesehatan hewan dari instansi daerah asal hewan ternak tersebut.

“Sejauh ini masih sapi lokal yang dijual para pedagang karena lebih aman. Tapi kita persilahkan jika mau sapi luar juga asalkan itu ada surat kesehatan hewan yang dikeluarkan daerah asal,” terangnya.

Jika para pedagang menemukan hewan ternaknya tidak sehat dengan gejala penyakit PMK, dipersilahkan untuk segera melapor ke Satgas Pangan DKP3.

Ciri-ciri PMK ini suhu tubuh hewan ternak panas, ada bintik-bintik, dari mulutnya keluar lendir berlebihan, kaki kuning-kuning seperti borok dan lain sebagainya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi menuturkan, pihaknya melakukan sidak ini menindaklanjuti hasil pertemuan dengan DKP3 Bidang Peternakan untuk mengantisipasi PMK.

“Kita lakukan hari ini peninjauan lapangan ke lapak pedagang yang khusus menjual hewan kurban. Kita ingin memastikan agar kesehatan masyarakat terjaga dan aman dari PMK,” tuturnya.

Secara umum, kata Andi, hasil pemeriksaan tadi ke beberapa lapak kondisi hewan ternak yang dijual dalam keadaan sehat. Hal ini bisa jadi karena pemahaman pedagang sudah bagus terkait PMK ini.

“Pedagang telah memahami apa itu PMK. Sehingga hati-hati saat mereka mau membeli dan menjualnya ke masyarakat. Tapi kami berharap pihak dinas terus memastikan kesehatan hewan ini hingga Idul Adha. Agar terjamin keamanannya dan diberi label,” tambahnya.

BACA JUGA: Gunjang Ganjing Honorer di Kabupaten Garut

Salah seorang penjual hewan ternak yang disidak DKP3 dan Komisi II DPRD, H. Ade Memet mengaku sangat selektif menjaga hewan dagangannya agar tidak tertular PMK. Sebab, jika tertular tentunya merugikan dirinya. 

“Saya membeli dari peternak lokal di wilayah Tasikmalaya. InsyaAllah sehat. Saya juga jika tidak sehat tidak mau saya beli. Karena saya yang rugi. Saya sudah terjual 35 ekor dari 60 ekor,” pungkasnya. (A.A. Fauzy/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan