Jumat Curhat, Ibu-Ibu Tanyakan Isu Penculikan Anak
infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Untuk mendekatkan diri khususnya institusi Polri dengan seluruh elemen masyarakat, Polsek Mangkubumi, Polres Tasikmalaya Kota melaksanakan program Jumat Curhat. Jumat, (03/02/2023) pagi.
Program Jumat Curhat sangat efektif. Sebab, segala masukan dan keluhan masyarakat bisa diketahui termasuk isu penculikan anak yang saat ini tengah beredar di media sosial.
Dimana pada kesempatan itu, sejumlah ibu-ibu keluhkan sehubungan dengan maraknya isu penculikan anak, agar di setiap sekolah ada petugas Kepolisian guna mencegah niat pelaku.
“Kami sebagai orang tua menanyakan tentang maraknya isu penculikan anak yang kini marak di media sosial,” tanya salah seorang Ibu Rumah Tangga Warga Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Etin (31).
Kapolsek Mangkubumi, Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Hartono menanggapi keluhan sejumlah warga dan ibu-ibu tersebut.
Iptu Hartono mengatakan, adanya isu penculikan anak, pihak kepolisian sudah mengambil langkah-langkah dengan memberikan imbauan pada anak-anak sekolah untuk tidak ikuti ajakan orang yang tidak dikenal.
“Serta menyampaikan kepada pihak sekolah nantinya akan ada Bhabinkamtibmas berpatroli setiap jam masuk dan pulang sekolah,” ujarnya.
Iptu hartono juga menegaskan bahwa isu penculikan anak adalah informasi hoaks namun ibu-ibu harus waspada dan mengawasi anak-anaknya.
“Itu hoax Bu, jika ada informasi coba cek kebenarannya jangan mudah percaya denga isu-isu yang disebar oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” ucap Kapolsek.
Selain itu pihak Kepolisian Polres Tasikmalaya Kota juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan orang tua terkait maraknya isu penculikan anak.
Pertama, masyarakat diimbau tidak panik dan tidak takut berlebihan.
Kedua, masyarakat diminta tetap mengawasi anaknya ketika bermain di luar rumah atau tempat umum.
BACA JUGA: Amankan Pasokan Listrik, PLN Pangkas Pohon
Ketiga, tidak membiarkan anak menggunakan barang mewah dan mencolok.
Keempat, masyarakat juga diminta tidak mudah percaya dengan informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. (AA Fauzi/IP)
