Kapolda Jabar Tinjau Kesiapan Pengamanan Nataru di Banjar
infopriangan.com, BERITA BANJAR. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudi Setiawan turun langsung ke Kota Banjar untuk memastikan kesiapan pengamanan di wilayah selatan Jawa Barat.
Dalam kunjungan lapangan itu, ia melakukan pemetaan titik rawan sekaligus memeriksa kesiapan personel yang nantinya bertugas menjaga kelancaran dan keamanan masyarakat selama masa libur panjang.
Dalam laporan yang disampaikan di lokasi, Kapolda menegaskan bahwa kepolisian harus memastikan semua potensi hambatan sudah diantisipasi. Ia mengatakan bahwa pengecekan lapangan merupakan bagian dari proses belanja masalah, yaitu langkah untuk melihat langsung situasi aktual berbagai titik yang berpotensi menimbulkan gangguan, mulai dari pusat kemacetan hingga kawasan yang rawan kecelakaan ataupun tindak kriminal.
“Kami ingin memastikan seluruh kesiapannya,” ujar Irjen Rudi Setiawan saat meninjau sejumlah titik, Rabu (19/11/2025).
Rudi menyebut bahwa pihaknya ingin mengetahui secara detail lokasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan, titik rawan kecelakaan, hingga kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan Nataru.
“Hari ini kami melihat langsung apa saja permasalahan yang ada di Banjar di mana titik macet, di mana lokasi rawan, hingga kesiapan personel. Dari hasil peninjauan, sudah banyak persiapan yang dilakukan,” tambahnya.
Menurutnya, berbagai catatan yang diperoleh di lapangan tidak akan berhenti sebagai temuan semata, tetapi akan dibahas dan ditindaklanjuti secara cepat. Kapolda kemudian meminta doa dan dukungan masyarakat agar seluruh rangkaian pengamanan dapat berjalan baik.
“Mohon doa dari masyarakat, semoga pengamanan Nataru tahun ini berjalan aman, nyaman, dan kondusif,” ucapnya.
Selain memeriksa kesiapan pengamanan, Kapolda juga menanggapi aspirasi warga terkait penataan wilayah hukum, khususnya mengenai wacana penggabungan kawasan Ciamis Selatan ke Polres Banjar.
Rudi juga menyampaikan bahwa sejumlah warga menilai kedekatan geografis membuat pelayanan keamanan lebih efektif apabila berada di bawah wilayah hukum Banjar.
Menanggapi hal itu, Kapolda menyatakan bahwa masukan dari masyarakat merupakan bagian penting dalam pembenahan pelayanan kepolisian.
“Kami mendengar ada keluhan dan masukan terkait penataan wilayah hukum. Semua usulan masyarakat akan kami terima, kami teliti, dan nanti akan ditentukan apa yang paling tepat dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Lanjut Rudi, perubahan wilayah hukum tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa dan harus melalui kajian yang matang demi meningkatkan kualitas pelayanan.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda memberikan apresiasi kepada para pengemudi ojek online (OJOL) yang disebutnya memiliki peran strategis dalam membantu menjaga keamanan di Kota Banjar. Ia menjelaskan bahwa OJOL memiliki jangkauan dan mobilitas tinggi, sehingga dapat menjadi mitra penting dalam deteksi dini gangguan kamtibmas.
BACA JUGA: Konser Nadwah Darussalam Bangkit Motivasi Santriku
“Polres Banjar tidak bisa bekerja sendiri. Teman-teman OJOL ini tersebar sampai ke pelosok. Kami mengajak OJOL bermitra, seuyunan menjaga keamanan lembur Banjar. Keamanan harus dijaga bersama,” tegas Kapolda.
Melalui sinergi tersebut, ia berharap berbagai potensi gangguan dapat terdeteksi dan ditangani lebih cepat, sehingga masyarakat dapat merasakan rasa aman yang lebih kuat saat memasuki puncak libur akhir tahun. Kapolda menilai bahwa kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat, termasuk komunitas OJOL, merupakan kunci menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. (Johan)


