Kepemimpinan Ala Sali Iskandar Tak Miliki Kantor Khusus

infopriangan.com, BERITA GARUT.
Memang unik. Drs.H.Sali Iskandar pemilik dua perguruan tinggi serta belasan lembaga pendidikan dasar dan menengah ternama ini tidak memiliki kantor khusus. Lumrahnya, untuk mengendalikan suatu lembaga yang begitu besar dengan ribuan pekerja dan karyawan, memiliki tempat khusus yang megah untuk mengendalikannya. Namun tidak demikian bagi Sali Iskandar. Untuk mengendalikan segala sesuatunya yang berkaitan dengan urusan lembaga, seolah sudah berada “di luar kepala” dan berjalan mengalir begitu saja.

“Sesekali ada tamu penting, paling saya meminjam ruangan rektorat atau ruangan kepala sekolah, lalu membicarakan sesuatu dengan santai. Saya tidak punya dan tidak mau ada kantor khusus buat saya,” tutur Sali kepada infopriangan. Rabu, (12/06/2024).

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Sali mengatakan, memimpin suatu perusahaan atau lembaga sebesar apapun bagi dirinya tidak perlu terlalu formal. Misalnya kata Sali, ketika dirinya mengangkat kepala sekolah atau rektor, sering dilakukan secara santai dan penuh kekeluargaan di bawah teduhnya pepohonan di halaman rumahnya.

“Yang penting ada pendelegasian tugas yang jelas dan saling percaya. Dari situ, akan tercipta mekanisme kerja yang baik,” tutur Sali.

Menurut Sali, pemimpin itu tidak cukup memiliki ketangkasan dan jujur saja. Tetapi harus betul-betul amanah terhadap apa yang diembannya. Sebab sikap amanah kata Sali, akan menanamkan kepercayaan yang kuat dari berbagai pihak.

Hasil dari memelihara sikap amanah, lembaga yang dipimpinnya sering menerima wakaf baik berupa hektaran tanah atau bangunan baik dari pihak perorangan maupun kelompok atau lembaga tertentu.

“Padahal kami tidak berharap mendapatkan wakaf. Tetapi dengan tidak disangka-sangka kami malah mendapat wakaf tanah di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang dan lainnya,” sambung Sali.

BACA JUGA: Bekerja 35 Tahun Jadi ASN Terima Enam Ratus Ribu Rupiah Dari Tapera

Sali Iskandar yang digadang-gadang pimpin Kabupaten baru Garut Selatan mengaku, gaya kepemimpinannya itu lahir dengan sendirinya dan mengalir apa adanya.

Tanpa menganut salah satu teori. Namun selalu didasari rasa kasih sayang, saling percaya, jujur dan amanah. Sehingga, lembaga yang dipimpinnya terus berkembang. Begitu juga dengan seluruh karyawan, guru, kepala sekolah, dosen, rektor, dan staf lainnya merasa nyaman dan sejahtera. Dan yang paling penting para karyawan merasa tidak ada batas dengan pimpinannya. (Liklik Sumpena/infopriangan)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan