Ketahanan Pangan di Pangandaran Melemah

infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Selama pandemi ketahanan pangan di Kabupaten Pangandaran dinilai melemah, padahal secara geografis berada di tengah luasnya areal pertanian. Hal itu disampaikan Jeje Wiradinata dalam Musrenbang RKPD Pangandaran Tahun 2022 di Aula Setda Pangandaran. Senin, (15/3/2021)

RKPD Pangandaran kali ini mengusung tema Pemantapan Pemulihan Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing Kearifan Lokal

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“RPJMD tahun 2016 – 2021 sudah selesai pada Januari Tahun 2021. Selain itu visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran akan menjadi bagian yang utuh dalam penyusunan RPJMD 2021-2026,” ucap Jeje.

Masih menurut Jeje, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2020 mencapai 5,96 persen, mengalami penurunan sangat anjlok akibat Pandemi Covid-19. Akibatnya setelah pandemi Covid-19 di Indonesia, jumlah penduduk miskin di Pangandaran sejak tahun 2020 mencapai 36.050 orang.

“Ketahanan pangan di Pangandaran sangat lemah. Padahal daerah Pangandaran merupakan wilayah agraris. Basis Ketahanan Pangan ekonomi Pangandaran adalah Bidang Agraris. Tetapi kenapa sangat anjlok,” katanya.

Saat ini, harga gabah murah sekali ketika panen raya. Sangat disayangkan, petani justru harus menerima harga yang ditentukan pembeli.

“Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran akan segera mengkaji mengenai resi gudang gabah, yang akan bekerjasama dengan Bank, karena APBD mungkin tidak akan mampu,” katanya.

Nanti Pemda akan kerjasama dengan perbankan, sehingga petani bisa mengambil kredit dengan agunan catatn resi hasil panen.

“Saya rasa itu bisa, karena hitungannya pendek cuma dua bulan. Panen raya kan turun banget harga gabah, sekarang sekitar Rp4000, tapi satu bulan kemudian itu akan naik lagi. Itu yang akan kita antisipasi,” katanya.

Ketersediaan pupuk untuk petani juga akan menjadi perhatian serius. sepertinya ada yang salah dalam pendistribusian.

“Kedepan pelabuhan akan segera beroperasi. Pupuk bisa kita datangkan langsung dari Gresik. Pendistribusiannya juga kita atur.” ucapnya.

Diharapkan, persoalan kelangkaan pupuk yang selama ini menjadi kesulitan bagi petani di Pangandaran tidak terjadi lagi.

Jeje memaparkan, tiga pilar dalam ketahanan pangan yang terdapat dalam definisi tersebut adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) baik secara fisik maupun ekonomi, dan stabilitas (stability). (Iwan Mulyadi/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan