Kisah Perjalanan Hidup AHY Ketum Partai Demokrat

infopriangan.com, BERITA NASIONAL.  Wasekjen Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina menyampaikan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merupakan siswa unggul pada masa-masa sekolah di SMA Taruna Nusantara dan Akademi Militer.

AHY punya banyak pilihan profesi. Andai tergoda, ia tidak akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat seperti sekarang ini.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Jovan menceritakan perjalanan Safari Ramadan AHY di Yogyakarta dan Jateng, saat mereka duduk di kelas tiga SMA. Ada tawaran dari perusahaan penerbangan Garuda Indonesia yang akan merekrut siswa-siswi terbaik untuk menjadi pilot pesawat komersial.

Mereka yang lolos seleksi akan disekolahkan di Selandia Baru dengan tanggungan penuh dan dijamin langsung diangkat menjadi pilot Garuda Indonesia.

“AHY lolos seleksi tetapi saat pendalaman wawancara psikologi, dia menolak tawaran untuk jadi pilot komersial Garuda. AHY menegaskan niatnya untuk masuk Akademi Militer,” jelas Jovan.

Tahun 1997, sebagai lulusan terbaik dan mendapat Garuda Trisakti Tarunatama dari SMA Taruna Nusantara, AHY mendaftar ke Akademi Militer.

Namun pada saat itu, proses seleksi ke Akademi Militer tidak seperti sekarang. Seleksi masih digabungkan di bawah naungan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau yang populer disebut sebagai AKABRI.

Sebelum masuk Akademi Angkatan atau Matra tertentu, calon siswa mengikuti seleksi umum.

Jovan mengungkapkan, hasil seleksi umum menetapkan AHY sebagai calon taruna nomor urut satu di Akademi Angkatan Udara (AAU) dengan hasil psikologinya yang sangat memuaskan.

Dengan tinggi 182 cm, AHY diyakini bisa lolos menjadi Pilot Pesawat Tempur di TNI AU. Namun, saat proses seleksi wawancara, AHY kembali menolak untuk menjadi Pilot dan lebih memilih masuk Akademi Militer. 

“Padahal hasil seleksi di Akademi Militer menunjukkan nilai psikologi AHY berada pada urutan ke-4 dari 300 lebih calon taruna,” ungkap Jovan.

Dengan kerja keras di Akmil, AHY bukan hanya berprestasi di bidang pendidikan tapi juga dipilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna di Akademi Militer atau orang nomor satu di organisasi kemahasiswaan.

Tahun 2000, AHY menjadi lulusan terbaik dengan meraih pedang Trisakti Wiratama. AHY juga diberi penghargaan Adhi Makayasa oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Diserahkan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri di Istana Merdeka Jakarta.

Saat AHY lulus dari Akademi Militer, Satuan  Penerbang TNI AD (Penerbad) sedang mencari perwira-perwira terbaik untuk menjadi pilot helikopter.

Ketika itu TNI AD sedang membeli helikopter tempur jenis MI-35 dan MI-17 dari Rusia dalam jumlah besar, sehingga butuh banyak pilot baru.

Sebagai salah satu perwira lulusan terbaik, AHY ditugaskan untuk mengikuti seleksi sebagai pilot helikopter tempur.

“Lagi-lagi, AHY lulus serangkaian seleksi, tetapi pada saat pendalaman wawancara, AHY menyatakan lebih memilih menjadi prajurit Korps Infanteri di lingkungan Kostrad,” tutur Jovan.

BACA JUGA: Kakek Ditemukan Tewas di Rumahnya

Andai AHY memilih kesempatan menjadi pilot komersial Garuda, atau pilot pesawat tempur TNI AU atau pilot helikopter TNI AD, belum tentu AHY akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

“Memang masa depan adalah milik Tuhan, bukan milik manusia. Tapi pilihan-pilihan hidup yang diambil, menentukan jalan hidupnya dikemudian hari,” tutup Jovan. (Fanny/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan