Mengapa Pupuk Diduga Palsu Beredar di Masyarakat?

infopriangan.com, BERITA CIAMIS.  Kecamatan Lakbok, Purwadadi dan Banjarsari, sebagai daerah dengan julukan lumbung padinya Kabupaten Ciamis, ternyata menjadi sasaran empuk beredarnya pupuk yang diduga palsu.

Beredarnya pupuk tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, selain jeritan para petani yang mengalami kerugian akibat hasil panennya tidak maksimal.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Salah satu tokoh masyarakat, Deni memaparkan berbagai kebijakan yang kurang relevan dari pihak terkait, terutama fungsi pengawasan dari Dinas terkait.

“Sehingga memberikan peluang bagi para pengusaha untuk bebas menjual pupuk ke masyarakat,” ungkapnya.

Lanjut Deni menjelaskan, pihaknya kurang setuju dengan adanya kartu tani yang bisa membeli pupuk bersubsidi.

Padahal tanpa kartu tani semua permasalahan masih bisa terjawab dengan sistem aturan yang ada, dengan adanya kartu tani pengawasannya seperti apa.

“Jika dulu berdasarkan pada RDKK semua pihak bisa di ajak bicara KPPP (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) masih bisa berfungsi sebagai wadah pengawasan, pelaporan dan pengaduan walau anggaran pengawasannya tidak ada,” ungkapnya.

Deni menjelaskan, mengalami kesulitan seolah-olah dengan kartu tani sudah benar. Maka jika sekarang dikejutkan dengan adanya peredaran pupuk palsu dilatar belakangi lemahnya fungsi pengawasan dari pihak terkait.

“Kita ketahui bersama bahwa peredaran pupuk ada yang dari BUMN, dari subsidi dan dari pihak swasta. Disini sangat dipelukan pengawasan yang ketat. Jangan sampai mereka dapat untung sementara para petani mengalami kerugian,” kata Deni.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis melalui kabid PSP Dudung mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih atas masukannya terkait adanya dugaan pupuk palsu.

“Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak APH untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, berdasarkan investigasi UPTD Pertanian dan petugas penyuluh lapangan, bahwa beredarnya pupuk yang diduga palsu saat para petugas sedang lengah (diluar jam kerja). Pengusaha door to door kerumah petani pada malam hari.

Dengan keterbatasan petugas yang ada, pihaknya telah berusaha meminimalisir agar peredaran pupuk tersebut jangan terjadi lagi.

“Melalui sosialisasi dan edukasi kepada para petani agar waspada dan berhati-hati terhadap peredaran pupuk dengan harga murah,” jelasnya.

BACA JUGA: Diduga Bersenggolan, Pengendara Motor Tewas

“Belilah pupuk ditempat atau toko yang jelas menjual pupuk dengan kwalitas dan kwantitas yang sudah pasti,” tambah Dudung.

Dengan adanya permasalahan ini, diharapkan pihak terkait yang terlibat dalam KPPP. Agar berperan aktif untuk mengusut tuntas permasalahan yang menimpa petani. (Kusmana/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan