Objek Wisata Body Rafting Jadi Perhatian

infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Objek wisata sungai atau body rafting di Kabupaten Pangandaran mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya, musim penghujan bisa menyebabkan debit air sungai meningkat sampai terjadinya banjir bandang.

Faktor-faktor penunjang keselamatan di objek wisata, harus mendapatkan perhatian serius. Dengan demikian risiko terjadinya kecelakaan atau bencana alam di objek wisata sungai bisa diminimalisasi.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Sudah kami tekankan kepada Camat yang di wilayahnya ada wisata sungai atau body rafting agar waspada. Periksa kembali sarana penunjang keselamatan, inspeksi penerapan SOP di lokasi wisata sungai. Jangan sampai ada korban,” kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

“Jadi harus ada yang jaga di hulu sungai, kalau misalnya air tiba-tiba besar, segera informasikan ke lokasi wisata sungai. Agar bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi,” kata Jeje.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran Nana Suryana mengatakan, wisata body rafting terdapat di dua sungai yaitu di sungai Cijulang yang mencakup objek wisata Green Canyon, Batu Lumpang dan Ciwayang. Kemudian yang kedua sungai di Kecamatan Parigi yang mencakup objek wisata Citumang, Santirah dan lainnya.

Seperti sungai pada umumnya, kedua sungai itu juga memiliki potensi terjadinya banjir bandang ketika curah hujan di wilayah hulu tinggi. Sehingga pemantauan di musim penghujan ini harus lebih intensif.

“Sejauh ini pemantauan kondisi air di dua sungai itu sudah berjalan. Masing-masing pengelola sudah terhubung atau membangun jaringan komunikasi. Ketika air mulai naik, maka akan saling memberitahu, tapi memang early warning systemnya masih manual,” kata Nana.

Mereka juga telah membuat pos pemantauan di hulu sungai dengan memasang patok untuk memantau ketinggian air. Ketika air naik, maka akan dikabarkan ke seluruh pengelola wisata body rafting.

BACA JUGA: Dankoti PP Ciamis Sambangi PAC Rajadesa

“Sejauh ini mereka disiplin, artinya ketika air memang sudah tinggi mereka tidak segan untuk menutup sementara objek wisatanya. Selain itu sarana penunjang keselamatan wisatawan seperti pelampung dan helm juga sudah patuh dilaksanakan,” kata Nana.

Nana juga mengatakan idealnya memang dipasang alat Early Warning System (EWS) yang memanfaatkan teknologi, sehingga pemantauan bisa lebih efektif. “Idealnya memang dipasang EWS, sehingga ketika air naik segera diketahui oleh para pelaku wisata,” kata Nana. (Iwan Mulyadi/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan