Pariwisata Pangandaran Resmi Ditutup

infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Untuk mengantisipasi penyebaran Virus corona (Covid-19), seluruh destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran resmi ditutup dari 18 – 30 Maret 2020.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, langkah ini untuk menyesuaikan kebijakan pemerintah provinsi dan pusat untuk meliburkan para ASN dan menutup pariwisata.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Intinya kan menghindari kontak dengan banyak orang. ASN juga diliburkan selama dua minggu, dan tanggal 30 Maret 2020 ASN masuk kembali, tapi setiap hari kerja ada piket secara bergantian,” ujar Jeje usai memimpin rapat koordinasi dengan para Kepala SKPD, Camat, dan para pelaku wisata di Hotel Horison Palma Pangandaran, Rabu, 18 Maret 2020.

“Pasalnya dengan adanya keramaian dapat mempercepat penyebaran Virus Corona. Maka dari itu kita himbau masyarakat untuk sementara waktu menghindari tempat keramaian,” ajaknya.

“Penutupan guna mengurangi kerumunan massa, serta meminimalisir mobilitas warga dari luar kota,” katanya, Rabu (18/3/2020).

Tidak hanya tempat wisata, rangkaian event yang sudah diagendakan juga dilakukan penundaan. Rencananya even kembali akan digelar setelah ada perkembangan yang membaik.

Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak massa juga ditunda, namun pelayanan, puskesmas tetap jalan, dan yang lain menyesuaikan dengan kondisi di rumah.

“Kalo kita tidak menyesuaikan pikiran saya untuk jangka panjangnya bakal kurang menguntungkan buat kita,” ucapnya.

Maka dengan diliburkannya selama dua minggu ini Jeje berharap, semuanya bisa berjalan dengan lancar. “Nanti saya akan kampanyekan pariwisata Pangandaran secara besar-besaran setelah libur dua minggu,” ujarnya.

Sebenarnya menurut Jeje, pariwisata tidak ditutup pun, tingkat kunjungan sudah drastis menurun, karena sudah ada himbauan dari pusat.

Apabila Pangandaran tidak ikut menyesuaikan kata Jeje, nanti dianggap tidak melakukan pencegahan virus corona dengan baik dan itu akan merugikan Pangandaran kedepan.

“Maka dengan terpaksa kita putuskan pariwisata ditutup. Tentu akan berdampak pada perekonomian, tapi ini akan lebih baik kedepannya. Nanti peta siklusnya akan kelihatan dan ini upaya pencegahan yang baik,” kata Jeje.

Jeje menegaskan bahwa pemerintah provinsi dan pusat sedang berupaya memotong siklus virus corona dan Pangandaran harus ikut menyesuaikan selama dua minggu.

“Kalau Pangandaran tidak ikut menyesuaikan nanti dianggap tidak menangani dengan serius dan akan merugikan,” ujarnya.

Langkah upaya pemutusan siklus Covid-19 ini diapresiasi oleh pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kab Pangandaran.

“Ya kami setuju dengan langkah pemerintah daerah untuk memutuskan siklus Covid-19 di Pangandaran,” ujar Ketua PHRI BPC Kab Pangandaran Agus Mulyana.

Kata Agus, pihaknya menyerahkan kepada managemen hotel masing-masing apakah akan merumahkan sementara karyawannya atau tidak.

“PHRI juga akan menyebarkan surat edaran ke hotel dan restoran agar menyiapkan alat pengukur suhu dan fasilitas cuci tangan di hotel dan restoran masing-masing,” ujarnya.

Tiga hari sebelumnya, Pemerintah Kab Pangandaran juga telah meliburkan sekolah mulai jenjang TK, SD, SMP, SLTA hingga perguruan tinggi. Dan sejumlah even yang akan digelar di obyek wisata pantai Pangandaran pun dijadwal ulang (Iwan Mulyadi/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan