Pemilik Yayasan Peterik Argo Talaban Harapkan Program Pendidikan Pertanian untuk Milenial

infopriangan.com, BERITA CIAMIS. H. Kiki Noor Arifin, pemilik Yayasan Peterik Argo Talaban, menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Ciamis dapat mengadakan program pendidikan pertanian yang ditujukan khusus bagi kaum milenial. Ia merasa prihatin dengan rendahnya minat generasi muda dalam bidang pertanian dan peternakan.

Menurutnya, kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pihak terkait agar sektor pertanian tidak ditinggalkan.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Kiki mengatakan, saat ini, minat anak muda untuk terlibat dalam dunia pertanian dan peternakan sangat mengkhawatirkan. Dengan adanya hal itu Kiki bersama rekan lainnya berinisiatif untuk membuka pendidikan pertanian bagi generasi muda. Hal ini didorong oleh kekhawatirannya terhadap masa depan sektor tersebut.

Kiki juga mengungkapkan bahwa untuk merealisasikan program ini, perlu dukungan dari pemerintah daerah

Sebagai salah satu contoh kurang minatnya anak muda ketika Kiki diminta menjadi narasumber dalam kursus tani yang diadakan oleh BPP Kecamatan Banjaranyar.

“Sayangnya, tidak ada satupun anak muda yang hadir dalam kegiatan tersebut. Smua peserta didominasi oleh kaum tua,” ujarnya.

Hal ini semakin menguatkan keinginannya untuk menjangkau kaum milenial agar lebih terlibat dalam pertanian.

Saat ini, yayasan yang berdiri di Dusun Tanjung, Desa Tanjungsari, Kecamatan Banjaranyar, baru berhasil menarik sekitar sepuluh santri dari beberapa pesantren untuk mengikuti program pendidikan pertanian.

Pesantren-pesantren tersebut antara lain Pesantren Al-Huda Cigayam dan Miftahul Inayah Banjarsari. “Ke sepuluh santri ini kami harapkan dapat menjadi pionir dalam memajukan pertanian di daerah mereka,” jelas Kiki.

Dalam program pendidikan tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis, tetapi juga praktik lapangan.

“Materi yang kami lakukan sangat simpel dan mudah. Seperti melakukan kegiatan seperti penanaman jagung dan pembuatan pestisida organik,” kata Kiki.

Kiki berharap pengalaman praktik ini dapat mempersiapkan mereka untuk bertani secara mandiri di masa depan.

Kiki juga menyebutkan bahwa yayasan telah mengelola sekitar 18 hektare lahan yang ditanami berbagai jenis tanaman, termasuk jagung, melon, dan cabai.

“Dengan luas itu menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung pelaksanaan pendidikan pertanian yang telah dirancang,” ucapnya

Berdasarkan keterangan yang di himpunan infopriangan.com ntuk pendanaan kegiatan tersebut selain menggunakan dana pribadi Kiki juga mendapat bantuan dari H. Asep Kurniawan, anggota DPRD Kabupaten Ciamis.

BACA JUGA: Pentingnya Program Bangga Kencana dalam Penurunan Stunting di Wilayah Perbatasan

“Suntikan dana ini sangat membantu kami dalam menjalankan program pendidikan pertanian,” tambahnya.

Sewaktu di konfirmasi awak media kki menjelaskan pendidikan pertanian ini  terbuka untuk umum, namun ada syarat bahwa peserta harus berusia di bawah 40 tahun.

”Hal ini dimaksudkan untuk memicu minat generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian,” pungkasnya. (Revan/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan