Petani Kabupaten Tasikmalaya Gunakan Kincir Air Untuk Persawahan

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA.
Sebagian wilayah Tasikmalaya, terutama di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat saat ini tengah dilanda kekeringan akibat kemarau.

Tak mau berpangku tangan dan pasrah pada kondisi saat ini, sejumlah warga dan petani pun harus putar otak. Salah satunya dengan membuat kincir air untuk atasi kekeringan saat musim kemarau.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Seperti yang dilakukan warga masyarakat dan sejumlah petani di Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
yang membuat kincir air secara swadaya.

Kepala Desa Manggungsari, Ucu Komar Awaludin mengatakan, pada saat musim kemarau air sulit didapatkan. Para petani pun akhirnya bersepakat memanfaatkan sumber air dari sungai citanduy yang masih ada dengan membuat kincir air.

“Awalnya kincir ini setiap musim kemarau selalu ada kincir dikarenakan untuk pengairan ke sawah sekitar 4 hektar disini kalo musim kemarau kekeringan,” ucap Kepala Desa. Rabu, 23 Agustus 2023.

Menurut Ucu, cara kerja kincir tersebut cukup sederhana. Air dari sungai diambil dengan potongan bambu yang menempel di kincir. Potongan bambu yang terus berputar kemudian menumpahkan air saat posisi bambu berada di atas.

“Jadi disini, terbantu oleh kincir. Sawah warga yang 4 hektar itu dapat air dari kincir ini ketika musim kemarau datang,” terang dia.

Ucu menambahkan, tumpahan air lalu ditampung di sebuah talang, kemudian mengalirkan air ke sawah hingga ke kolam warga yang mengalami kekeringan.

“Setiap kemarau warga selalu swadaya untuk membuat kincir untuk mengairi sawah dan kolam di sini, dengan adanya kincir ini cukup efektif,” ucap dia.

Sementara kata Ucu, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kincir air tersebut seperti bambu, kayu, dan paku.

“Ini kita buat sudah hampir satu bulan memang di sini sudah kering hampir satu bulan. Ya modalnya, hanya bambu, kayu sama laher untuk roda pengerakanya,” papar dia.

Sementara lanjut Ucu, untuk teknis perawatan kincir air itu cukup sederhana.

“Ya Hanya perlu dikontrol saja, khawatir ada bambu yang patah dan rusak. Kincir ini juga awet dan tahan lama, bisa bertahan setahun,” terang dia.

Pembuatan kincir air oleh masyarakat dan para petani Kecamatan Rajapolah ini saat musim kemarau tiba dan sudah dikerjakan sejak dulu yang merupakan upaya turun temurun. 

“Kalo kemaraunya panjang kincir air bisa ditambah dan satu kincir ini modalnya hampir satu juta lah,” jelas Ucu.

BACA JUGA: Kapolres Tasikmalaya Kota Tanam 1200 Bibit Pohon

Warga sekitar pun berharap ada dukungan dan perhatian dari pihak Pemerintah setempat.

“Ya harapan untuk kedepannya ada perhatian dari pemerintah setempat,” tutup Ucu Komar Awaludin. (Aa Fauzi/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan