PMII Galuh Audiensi Dengan Disdik Ciamis

infopriangan.com. BERITA CIAMIS. PK PMII Galuh menggelar audiensi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis (05/05/2021). Tujuan dilaksanakan audensi bahas beberapa hal disektor pendidikan Kabupaten Ciamis.

Audiensi ini dilaksanakan Biro Advokasi PMII Galuh dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Ketua Biro Advokasi PK PMII Galuh, Alan Fauzi mengatakan, internalisasi nilai-nilai etis dan budaya lokal dalam tubuh pendidikan di Kabupaten Ciamis sangat penting.

“Karena di era disrupsi saat ini, sangatlah penting untuk melakukan internalisasi nilai-nilai etis dan budaya lokal. Terutama sektor pendidikan di Kabupaten Ciamis,” katanya.

BACA JUGA: Pemkab Ciamis Terima Bantuan Telur Ayam Dari CSR

Menurut Alan di era disrupsi pelajar sedikit demi sedikit melupakan budaya lokal dan bahkan kurang memperhatikan nilai-nilai etika.

Hal yang sama dikatakan Ketua PK PMII Galuh, Abdul Kharis. Menurutnya, sangat penting para pelajar melakukan studi lapangan ke sektor kebudayaan yang ada di Kabupaten Ciamis. Sebagai bentuk konkret dari internalisasi nilai-nilai etis dan budaya lokal.

“Perlu adanya sebuah gagasan mengenai pemantapan muatan lokal dalam kurikulum setiap sekolah. Seperti halnya Kegaluhan yang sudah disusun oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta budayawan-budayawan Galuh,” ujarnya.

BACA JUGA: Bupati Serahkan 2.152 ID Card Pelaku Usaha Wisata

Kharis berharap di akhir semester pelajar diberikan kesempatan untuk melakukan kunjungan atau observasi ke beberapa kawasan budaya di Kabupaten Ciamis.

“Itu untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya lokal. Hal itu juga berdampak baik bagi masyarakat pedagang sekitar yang akan terbantu di sektor ekonomi karena selalu ramai pengunjung.

Sementara itu, Wakil Ketua II PMII Galuh, Leza Lijayanto, menambahkan, pentingnya internalisasi nilai-nilai etika dalam menangkal dan mencegah terjadinya kasus bulliying, kekerasan dan kejahatan seksual yang kerap terjadi.

“Kita juga berharap dengan internalisasi nilai-nilai etis ini mampu mencegah terjadinya buliying, kekerasan dan kejahatan seksual di ranah pendidikan. Dalam hal ini, kami juga berharap pemerintah tidak hanya menyoroti pelaku jika terjadi hal demikian, tapi juga mampu merangkul dan menyembuhkan pelajar yang menjadi korban. Biasanya korban mengalami ganguan psikologis dan juga mental yang cenderung menurun”, kata Leza. (Rio/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan