Rumah Terbawa Longsor Akibat Pergerakan Tanah

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA.  Akibat intensitas hujan yang tinggi melanda Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dua rumah dan warung milik warga yang berada dibawah jalan, rusak akibat terbawa longsor. Rabu, (26/10/2022).

Kedua rumah dan warung yang terbawa longsor tersebut berada di Kampung Sukajaya, Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Kronologis kejadian, pada Selasa malam, terjadi hujan lebat dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi sehingga memicu pergerakan tanah dan longsor. Hingga terjadi longsor yang menyebabkan dua rumah dan satu warung hancur.

Selain merusak dua rumah dan warung, longsor juga mengancam satu bangunan rumah dan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Parungponteng.

Kepala Desa Girikencana, Roba’i membenarkan adanya dua rumah dan bangunan warung yang tertimbun longsor akibat pergerakan tanah tersebut.

Roba’i menambahkan, longsor itu terjadi akibat wilayah Kecamatan Parungponteng dilanda hujan deras sejak Selasa (25/10/2022) siang hingga malam kemarin.

Selain longsor, di lokasi yang sama juga terjadi pergerakan tanah sepanjang 150 meter. Badan jalan mengalami retakan yang sangat besar, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

“Ini awalnya hujan deras dari siang sampai malam khususnya di Kecamatan Parungponteng. Akibatnya, terjadi bencana tanah longsor yang terjadi tadi pagi. Ada warung yang terbawa longsor dan dua bangunan rumah,” ujarnya.

Selain itu, bencana tanah longsor ini juga mengancam satu rumah warga dan bangunan SDN 2 Parungponteng dan jalan disekitar lokasi kejadian sudah terlihat retak-retak. Retakan terus membesar, karena pergerakan tanah terus terjadi dengan intensitas kecil.

“Ini juga ada dua bangunan yang terancam. Pertama rumah warga sekarang sudah dikosongkan, kedua sekolah ini SDN 2 Parungponteng, sudah kelihatan retak-retak jalan didepan bangunan sekolah itu,” terangnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut karena saat kejadian, para penghuni rumah dievakuasi terlebih dahulu setelah melihat retakan tanah.

Setelah penghuni dievakuasi ke tempat lebih aman tidak lama kemudian longsor dengan kedalaman kurang lebih 50 meter itu terjadi dan membuat rumah hancur.

“Pas kejadian memang belum terjadi longsor, tapi retakan sudah mulai terlihat. Maka dari itu, mengantisipasi longsor, para penghuni rumah langsung dievakuasi ke tempat yang aman. Ternyata benar, tidak lama kemudian longsor terjadi,” ujarnya.

Meski tidak memakan korban jiwa, bencana tanah longsor ini membuat para pemilik rumah mengalami kerugian besar.

Pasalnya, kondisi rumah mengalami rusak parah, hancur tidak tersisa akibat terbawa ke bawah jurang. Jika dihitung secara keseluruhan, luas lokasi longsoran itu kurang lebih satu hektare.

“Kondisi rumah rata dengan tanah, tidak ada yang tersisa karena semuanya terbawa. Ini jika dihitung dari titik awal hingga ke ujung pegerakan tanah, luasnya sekitar satu hektare,” ucapnya.

BACA JUGA: Jalan Raya Tasik-Garut Tertimbun Tanah Longsor

Dengan demikian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya dan Muspika setempat melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.

Hingga saat ini, pergerakan tanah dengan intensitas kecil masih terjadi, sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Terlebih, jika wilayah tersebut dilanda hujan deras, membuat warga semakin was-was. (Aa Fauzy/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan