Setelah Telur, Menyusul Harga Daging Ayam Naik Signifikan

infopriangan.com, TELISIK OPINI. Lagi-lagi emak-emak berteriak, “turunkan harga telur?! “Turunkan harga daging ayam?! “Turunkan harga pakan ternak?!.

Nyatanya teriakan itu hanya sebatas orasi belaka di pandangan pemimpinnya. Sedih gak Mak?! Miris Memang! Anehnya, pada momen menjelang lebaran, harga bahan pokok, datang memberi kabar selalu naik signifikan.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Ibu rumah tangga ketar ketir untuk membeli kebutuhannya. Salah satunya, yang menjadi perbincangan emak-emak yaitu harga daging ayam naik.

Kabar tersebut membuat emak tepuk jidat dengan harga yang sangat melambung.

Selain dibutuhkan untuk memenuhi Industri makanan, restoran, dan kebutuhan rumah tangga, daging ayam juga kerap dibeli konsumen untuk upacara adat.

Kenapa harga bisa naik melambung?! Ada apa dengan peternak? Lantas ada apa dengan sistem negara ini?

Satu bulan, janji menteri perdagangan Zulkifli Hasan untuk menstabilkan harga ayam potong kian mahal.

Kini menjadi perbincangan hangat, pada tiap kota yang mengalami kenaikan harga ayam potong naik signifikan.

Harga ayam potong di Purwakarta tembus Rp 40 Ribu per kilo. Hal ini terjadi ketika saat momentum tertentu.

Sering terjadi ketika sebelum lebaran idul Fitri, bahkan menjelang lebaran idul adha. “Ujar warga Purwakarta”. Realitanya, harga ayam potong kembali mengalami kenaikan yang signifikan, hal ini terus terulang.

Padahal daging ayam merupakan, salah satu makanan sumber proteinnya tinggi, yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Akan tetapi tingginya harga saat ini membuat masyarakat sulit untuk membelinya, bahkan para penjual rela menurunkan daya belinya. Karena harus membagi dengan kebutuhan lainnya.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan ini terjadi karena, imbas dari pasokan ayam yang sedikit, dan harga pakan yang ikut naik sejak sebulan terakhir.

Pedagang yang biasanya menjual 100 kilo per hari, kini menjadi 60 kilogram. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka para pedagang akan terancam merugi.

Bagian paha ayam, sebelumnya Rp 37 Ribu, kini dijual dengan harga Rp 40 Ribu per kilogram. Sedangkan dada ayam naik menjadi Rp 40 Ribu per kilogram.

Pedagang mengaku sejak 3 hari terakhir, mengalami kesulitan pasokan. Pemasok harus mendatangkan ayam dari luar kabupaten, akibat minimnya panen ayam potong ditingkat peternak.

Sementara, akibat dari bergabung nya Indonesia dalam WTO (World Trade Organization) yang merupakan satu-satunya organisasi internasional yang mengatur perdagangan internasional. Menjadikan Indonesia untuk mengimplementasikan Agreement On Argicultur. Kemudian, konsekuensi untuk negeri ini harus mengurangi subsidi ekspor.

Jadi warga pun melakukan pembelian pakan dari kabupaten ke kabupaten, yang dimana konsekuensi negeri ini, harus mengurangi subsidi di dalam negeri dan membuka akses pasar.

Dampaknya penghapusan biaya masuk impor, yang mengakibatkan Indonesia diserbu berbagai produk impor, termasuk jagung, kedelai, dan sebagainya.

Inilah bahan utama jagung sebagai pakan ternak ayam mengalami kenaikan, sebab jika harga impor mengalami kenaikan maka harga jagung ikut naik.

Ditambah lagi, pakan ternak di dalam negeri juga mengalami polemik tersendiri, artinya kita juga tidak bisa menutup mata dalam keberadaan produsen.

Karena mereka adalah sebagai para peternak raksasa dan juga mereka menguasai produksi pakan ternak ayam.

Yang dimana mereka adalah menguasai dari hulu hingga hilir. Maka, inilah alasan di balik mahalnya pakan ternak.

Khususnya ayam, yaitu karena sektor produksi pakan ternak sudah dikuasai oleh korporasi besar, yang berasal dari negeri asing.

Sehingga dari segi modal dan daya saing, korporasi ini adalah pemain kuat dan besar, akibatnya peternak lokal mau tidak mau memang harus membeli pakan tersebut, bahkan benih besar dari korporasi ini.

Fakta tersebut menjadi bukti, bahwa cengkeraman kapitalisme dan keterikatan Indonesia dalam perjanjian internasional seperti WTO, menjadikannya tidak mandiri dan selalu bergantung pada tangan luar negeri.

Hal itu tentu bergantung pada sektor peternakan, yang dimana tata kelola peternakan ini, di bawah sistem kapitalisme?!

Sehingga imbasnya, hanya menjadikan pemerintah lebih berpihak pada korporasi dan mengabaikan hak rakyat, sekaligus tanggungjawabnya sebagai urusan rakyat.

Karena itulah rakyat membutuhkan sistem yang mampu mewujudkan kemandirian pangan.

Sistem ini pernah berjalan, selama 13 abad yaitu sistem Islam kaffah, di bawah institusi khalifah islam.

Rasulullah Saw bersabda : “Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang diurus nya”. [HR. Muslim dan Ahmad].

Perlu kita ketahui, bahwa di dalam negeri politik pangan, Islam menjamin pemenuhan pangan ke seluruh rakyatnya.

Mulai dari konsumsi harian, maupun menjaga cadangan pangan, atau untuk bencana/paceklik.

Jelas bukan, dengan memilih sistem Islamlah, akan mudah menjadi negeri yang “Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofur. Artinya negeri yang aman, sejahtera, dan baik diampuni tuhan”.

Atau bahasa Jawanya bisa disebut juga dengan “Gemah Ripah Loh Jinawi. Artinya kondisi masyarakat dan wilayah yang subur makmur”.

Fakta ini mengungkapkan bahwa, termasuk peran lembaga negara, seperti berdikari yang tak lazim adalah perpanjangan pemerintah, untuk mengatur stok dan stabilitas harga pangan hasil ternak.

Yang dimana, dengan kerja integral bersama bulog, berdikari berperan sebagai unit pelaksanaan teknis dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan hasil ternak individu.

BACA JUGA: SMPN 5 Ciamis Gelar Karya P5 TP 2022/2023

Padahal harapan dari setiap individu, yang dimana rakyat semua ini, benar-benar ingin merasakan peran pemerintah untuk mengurusi kebutuhan, sekaligus harga bahan pangan mereka.

Karena itulah jika urusan tangan dikelola oleh sistem Islam yakni Khalifah, maka ketahanan dan kedaulatan rakyat akan terwujud. Walahu’alam bishoab. (Melinda Harumsah, S.E)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan