Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Lapas Kelas IIB Banjar

infopriangan.com, BERITA BANJAR. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar bekerja sama dengan Lapas Kelas IIB mengadakan simulasi kewaspadaan untuk menghadapi potensi gempa megathrust dan kebakaran. Kegiatan yang berlangsung di Lapas Kelas IIB Kota Banjar, Jawa Barat, diikuti oleh ratusan warga binaan dan petugas lapas.

Plt Kepala BPBD Kota Banjar, Wawan Setiawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah preventif untuk mengatasi risiko bencana.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Wawan juga mengungkapkan, simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, baik gempa bumi maupun kebakaran. Kegiatan ini juga sesuai dengan surat edaran Gubernur Jawa Barat tentang peningkatan kewaspadaan terhadap gempa bumi megathrust di Selat Sunda.

Dalam simulasi ini, tim BPBD menurunkan 15 personel dari unit Damkar untuk membantu pelaksanaan kegiatan. Wawan juga menekankan pentingnya pelatihan semacam ini untuk mengurangi kepanikan di antara warga binaan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya terbatas di Lapas, tetapi juga bisa diperluas ke berbagai lokasi lain di Kota Banjar,” kata Wawan. Kamis, (26/09/2024).

Dalam pelaksanaan simulasi, para peserta dilatih untuk melakukan evakuasi dengan cepat dan tertib. Wawan menambahkan bahwa sosialisasi tentang langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana menjadi bagian penting dari kegiatan ini.

“Kami ingin semua orang tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat,” katanya.

Wawan menyampaikan harapannya agar simulasi dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana dapat menjadi agenda rutin di Kota Banjar. 

“Kesiapsiagaan ini sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari bencana. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Banjar, Amico Balalembang, menambahkan bahwa simulasi ini diadakan untuk memastikan semua pegawai dan warga binaan memahami langkah-langkah yang perlu diambil saat terjadi bencana.

“Penyuluhan dan simulasi kondisi darurat sangat penting untuk mitigasi dampak yang mungkin terjadi,” kata Amico.

Amico menjelaskan bahwa pemahaman yang baik tentang prosedur evakuasi akan mengurangi risiko korban jiwa dan luka.

Amico juga mencatat bahwa saat ini terdapat 329 warga binaan di Lapas Kelas IIB Banjar. Dengan jumlah yang cukup besar tersebut, potensi kepanikan saat terjadi bencana menjadi perhatian utama.

BACA JUGA: Gebyar Lomba Mewarnai dan Pentas Gerak Lagu di Banjaranyar

“Kegiatan ini bertujuan membekali petugas dan warga binaan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.

Sementara itu, Amico juga berharap agar kegiatan serupa dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana di kalangan masyarakat. Ia percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat, warga binaan dan petugas akan lebih siap menghadapi bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

Dengan adanya simulasi ini, diharapkan masyarakat, khususnya di lingkungan Lapas Kelas IIB Banjar, dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mereka. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan siap menghadapi tantangan bencana di masa mendatang. Pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari simulasi ini diharapkan dapat diterapkan dalam situasi nyata, sehingga mampu meminimalisir risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. (Johan/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan