Stunting Menjadi Perhatian Serius di Kota Tasikmalaya

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA.
Merespons permasalahan stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kota Tasikmalaya, Relawan Perempuan Prima Berkah (PPB) resmi dideklarasikan di Hotel Santika, Tasikmalaya.

Organisasi yang dipimpin oleh Hj. Tine Yuniati ini bergerak cepat setelah acara deklarasi, dengan menggelar rapat perdana bersama jajaran pengurus di Hotel Mandalawangi.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Dalam rapat tersebut hadir pengusaha nasional di sektor transportasi, H. Amir Mahpud, yang juga bertindak sebagai Dewan Pembina organisasi ini.

Amir Mahpud, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, mengungkapkan betapa pentingnya peran organisasi ini dalam membantu pemerintah, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Tasikmalaya dan wilayah Priangan Timur hingga Jawa Barat secara umum.

Dalam sambutannya, H. Amir Mahpud menyatakan bahwa kehadiran relawan ini dapat menjadi kekuatan utama dalam menyelesaikan permasalahan stunting.

“Organisasi ini memiliki peran vital dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak,” ucapnya.

Ia berharap Relawan PPB bisa menjadi motor penggerak utama dalam menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya, sembari berjanji untuk memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas relawan tersebut.

Amir Mahpud menegaskan bahwa pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 hanya akan berhasil jika kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak-anak terpenuhi dengan baik.

Ia menjelaskan bahwa kecukupan gizi menjadi faktor utama dalam mencegah stunting, dan tanpa perhatian serius terhadap hal ini, masa depan generasi penerus bangsa bisa terancam.

“Visi Indonesia Emas Tahun 2045 hanya akan tercapai jika ibu hamil dan anak-anak kita terpenuhi kecukupan gizinya dan terhindar dari stunting,” katanya dengan tegas.

Sementara itu, Hj. Tine Yuniati, Ketua Relawan PPB, mengungkapkan motivasinya dalam membentuk organisasi ini. Ia menyatakan bahwa salah satu perhatian utama relawan adalah tingginya angka stunting di wilayah Tasikmalaya.

Menurutnya, ini menjadi alasan utama mengapa relawan dibentuk, agar bisa berkontribusi nyata dalam menekan angka stunting.

“Kami nanti akan menyusun program bantuan makanan bergizi gratis bagi masyarakat yang terdata memiliki risiko terkena stunting, terutama bagi ibu hamil. Harapannya, agar ibu dan bayinya bisa terhindar dari stunting,” jelas Hj. Tine.

Ia menambahkan bahwa relawan ini akan bekerja berdasarkan data akurat dari dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, serta berkolaborasi dengan kader posyandu di setiap kelurahan.

Tine berharap bahwa langkah sederhana ini bisa membawa berkah dan menjadi kontribusi positif bagi masyarakat. “Semoga langkah kecil kami ini membawa berkah dan menjadi amal kebaikan bagi semua yang peduli terhadap kesehatan masyarakat,” ungkapnya dengan penuh harapan.

Masalah stunting sendiri menjadi salah satu fokus kebijakan kesehatan di Indonesia, terutama dalam mewujudkan tujuan jangka panjang seperti Visi Indonesia Emas 2045. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.

BACA JUGA: Pj Bupati Hadiri Rapat Paripurna di DPRD Ciamis

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif pada anak serta membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

Melalui deklarasi dan langkah-langkah konkret Relawan Perempuan Prima Berkah, diharapkan angka stunting di Tasikmalaya dapat ditekan, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan bebas dari masalah stunting. (Redaksi/infopriangan.com)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan