Tahu di Garut Kian Mengkerut

infopriangan.com, BERITA GARUT.  Harga kacang kedelai impor kian meroket, padahal, kedelai merupakan bahan utama dari tempe dan tahu. Saat ini di Garut harganya mencapa Rp. 14.000  sampai Rp. 15.500 perak tiap kilogramnya. Sontak, hal tersebut membuat para perajin tempe dan tahu resah.

Mereka, mensiasatinya dengan cara menaikan hargavatau dengan cara mengecilkan atau mengerutkan barang produksinya. Dari pada harus gulung tikar, hal itu terpaksa mereka lakukan.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Tahu tempe pun di Garut kian mengkerut.  Mengecil ukurannya. Sementara harganya lebih mahal dari biasanya. Di tingkat pengecer tahu yang semula satu plastik berisi 10 biji, harganya Rp. 5.000, kini harganya Rp. 6.000. isi satu plastik pun jadi berkurang, hanya delapan biji. Ukuranya agak kecil dari ukuran buasanya.

Begitu juga tahu yang semula satu plastik  berisi 20 biji harga di tingkat eceran Rp. 10.000 kini harganya Rp. 12.000 dengan jumlah 18 biji dengan ukuran tiap bijinya diperkecil.

Wawan pengusaha tahu  di Garut Selatan mengaku terpaksa memperkecil ukuran tahu produksinya.

Juga menaikan harga jualnya meski tidak signifikan. Sebab kata Wawan, disamping harga bahan pokok yang terbilang mahal, ia juga harus membayar pegawai dan membeli bahan lainya seperti kayu bakar.

“Terus terang saja sejak kedelai mahal, antara penghasilan dengan modal dan biaya operasional sangat tidak sebanding,” tutur Wawan kepada Infopriangan com. 30/9/2022 di kediamannya.       

Sementara itu Ion Sution yang  sudah 30 tahun lebih menggeluti usaha produksi tahu, mengaku baru kali ini mengalami hal seperti ini. Dia mengaku nyaris memberhentikan usahanya.

BACA JUGA: Pembangunan Pasar Harus Selesai Satu Minggu

“Namun, kami tak bisa membuka usaha lain. Ya..kami pun harus memutar otak agar usaha kami ini tetap berjalan,” kata Ion.

Seperti Pengrajin lainya, Ion pun melakukan siasat dengan mengecilkan ukuran produksi tahunya dan menaikan harga. Hal tersebut dilakukanya untuk mengimbangi biaya operasional dengan penghasilan. (Liklik Sumpena/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan