Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dibuka

infopriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Tempat wisata di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai dibuka kembali untuk wisatawan namun dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat setelah ditutup selama beberapa bulan.

Menyingkapi pembukaan lokasi wisata Kamandara Mangkubumi Resto Cofee Park, MUI Kelurahan Mangkubumi bergerak cepat. Salah satunya mengadakan pertemuan dengan investor dan pengelola Kamandara. Pertemuan itu bertempat di Aula Kelurahan Mangkubumi, Selasa (6/10/ 2020) kemarin.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Pertemuan tersebut dimediasi oleh Lurah Mangkubumi Erik dan disaksikan oleh Babinsa, Babinkamtibmas, serta Kasi Trantim Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

“Yang menjadi alasan pertemuan ini adalah, umat banyak yang bertanya kepada MUI. Tentang bagaimana konsep pengembangan wisata Kamandara yang dulu lebih dikenal dengan sebutan kolam renang mangkubumi,” kata Ketua Komisi Dakwah MUI Kel Mangkubumi KH Muhammad Yan-yan Al Bayani.S. Kom.I., M.Pd. Rabu, (07/10/2020).

Ia menilai, ke khawatiran ulama, lokasi wisata menjadi sarana menjamurnya kemaksiyatan.

Ia menambahkan, di mangkubumi sejak tahun 2016 telah dideklarasikan MANGKUBUMI BERSIH DARI MAKSIAT. Mengingat di Tasikmalaya telah ditetapkan Perda Tata Nilai No 7 thn 2014.

“Mengingat alasan alasan tersebut, maka dengan dimediasi oleh Lurah dan Muspika, Para Ulama dan pimpinan Pondok Pesantren yang tergabung di MUI menyampaikan nasihat kepada investor dan pengelola Kamandara,” kata dia.

Sementara itu, Lurah Mangkubumi Erik mengatakan pihaknya hanya mempasilitasi atara kedua belah pikak.

“Saya bertindak sebagai mediator antara Para Ulama di MUI dengan pihak investor, pengelola Kamandara Resto Cofee Park. Beberapa waktu yang lalu, saya diminta oleh para Ulama untuk memediasi pertemuan dengan investor dan pengelola. Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Ketua MUI Kelurahqn Mangkubumi, KH Zainal Musthofa menuturkan, diadakan pertemuan ini sebagai tangung jawab kita kelapa warga masayarakat sekitar.

“Pertemuan ini tiada lain sebagai wujud tanggung jawab ulama sebagai Khodimul Ummah (pelayan ummat). Dalam ranah saling mengingatkan agar pengelolaan wisata betul-betul maslahat dan tidak berdampak buruk terhadap moral ummat,” jelasnya.

Terpiasah investor kamandara Candra Cahyadi menjelaskan, pihaknya menyambut baik dengan kedatangan para ulama terkit perhatian wisata Yang di kembangkan saat ini.

“Kami menyambut baik nasihat yang disampaikan oleh para ulama yang tergabung di MUI. Kami berkomitmen untuk menjaganya dengan melakukan pengawasan secara maksimal. Sehingga lokasi wisata yang kami kembangkan sesuai dengan nota kesepahaman yang telah disepakati,” ujarnya.

Setelah ditanda tangani nota kesepahaman ini, MUI Akan membentuk team Monitoring & Investigasi yang bertugas mengawasi di lapangan. Apakah nota kesepahaman dipatuhi atau tidak. Bila di lapangan ada pelanggaran, maka MUI akan menyampaikan nasihat kembali. Bila nasihat diabaikan maka MUI Akan menyampaikan permohonan kepada Pemerintah agar dilakukan pembekuan/pencabutan izin operasional. (Aa Fauzy/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan