Terkait Dana BOS, Kabid SD Angkat Bicara
infopriangan.com, BERITA CIAMIS. Penggabungan Sekolah Dasar (SD) Negeri yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021 ternyata membuahkan polemik di lingkungan sekolah.
Pasalnya ada sebuah kejanggalan terkait pengucuran Dana Oprasional Sekolah (BOS) ke Sekolah Dasar Negeri 1 Pamokolan, Kecamatan Ciahaurbeuti, Kabupaten Ciamis.
Kepala Sekolah SDN 1 Pamokolan, Dayat, S.Pd., mengatakan SDN 1 Pamokolan merupakan sekolah penggabungan dari SDN 2 dan SDN 3 alasan digabungkan karena siswanya kurang dari 60 orang.
“Kami kurang paham kenapa Bantuan Oprasional Sekolah tidak cair? Apakah karena merger atau karena apa, sehingga tidak cair Dana Bos berdampak kepada sekolah. Kami harus mencari dana talang untuk kepentingan sekolah seperti bayar listrik, bayar Wifi dan honor tenaga Sukwan,” jelasnya.
Atas dasar tersebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Korwil Pendidikan Cihaurbeuti untuk sama-sama mempertanyakan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
Sementara itu, Kabid Dikdas, Uned Setiawan mengatakan, pada bulan Desember 2021, SD 2 dan 3 Pamokolan digabungkan dengan SD 1 zpamokolan, atau yang di sebut merger. Jumat, (18/11/2022).
BACA JUGA: Inilah Juara Olahraga dan Seni PGRI Cisompet
Terkait bantuan operasional sekolah (BOS) di waktu itu tidak cair untuk siswa yang berasal dari SD 2 dan SD 3 karena sudah digabungkan ke SD 1 Pamokolan. Pada waktu itu SD 2 dan 3 dana bosnya memang belum cair dan akan cair sesuai cat of bos pada bulan Agustus 2022 dan akan disalurkan pada tahap 1 di tahun 2023.
“Penjelasan ini berdasarkan hasil rekon BOS di Jogjakarta, adapun jumlah murid yang tercatat di dapodik setelah penggabungan saat ini ada 248 siswa. Yang akan di hitung dana BOS di salur 1 tahun 2023 untuk SD 1 Pamokolan,” pungkasnya. (Kusmana/IP)
