Tidak Ada Pesta di HUT SEGI Garut ke-16
infopriangan.com, BERITA GARUT. Hari ini, 15 November adalah hari lahirnya Serikat Guru Indonesia (SEGI) Garut ke-16 tahun. Sejumlah guru yang berani menyuarakan kondisi nyata yang terjadi dan menimpa guru bangkit dan melawan.
Mereka, tidak ingin “dipaksa” berdiri diatas kepura-puraan. Tidak mau mengakui keberhasilan semu.
Misalnya, pura-pura tidak ada kolusi, pura-pura tidak ada pemotongan hak-hak guru, pura-pura anak didiknya bernilai baik dalam Ujian Nasional (UN), dan sejumlah kepalsuan lainnya.
Para guru yang bermental pejuang saat itu, menyatukan tekad untuk melawan ketidak adilan dan kedzaliman. Bersama-sama dengan beberapa lembaga anti korupsi saat itu, membentuk Organisasi Profesi dengan nama SEGI.
Milad SEGI tidak dilaksanakan secara meriah. Tidak ada pesta. Pengurusnya telah bersepakat untuk tidak menggelar kegiatan yang terkesan pesta pora.
Ucapan selamat pun datang dari berbagai elemen masyarakat. Dari para Kepala Sekolah Negeri maupun swasta, dari para petinggi Perguruan Tinggi yang ada di Garut. Para petinggi LSM, dan para petinggi instansi Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ketua Umum SEGI Garut, Jawa Barat, Dr. Apar Rustam Effendi mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesan pesta pora yang dianggap banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.
Selain itu kata Apar, pihak pengurus tidak mau membebani anggota. Sebab mau tidak mau, anggota akan ikut memikul beban. Jika pesta HUT SEGI digelar dengan meriah.
Hal lain kata Apar, jika pesta HUT SEGI dipertontonkan kepada khalayak, akan timbul cemburu sosial. Apalagi masyarakat kita secara ekonomi belum sembuh benar dampak dari wabah covid-19.
BACA JUGA: Anggota Polres Ciamis Jalani Tes Urine
Karena itu Apar pun mengajak seluruh komponen SEGI untuk melakukan doa bersama di tiap-tiap cabang yang ada di tiap kecamatan di wilayah Garut.
“Doa adalah kekuatan yang sangat dasyat untuk menuju keberhasilan,” pungkas Apar. (Liklik Sumpena/IP)
