Sanggar Tari Lusy Jadi Wadah Anak Kembangkan Seni Budaya
infopriangan.com, BERITA CIAMIS. Dunia seni di Kabupaten Ciamis semakin berwarna dengan hadirnya Sanggar Tari “Lusy” Panoongan. Sejak resmi berdiri pada tahun 2024, sanggar ini langsung menjadi tempat anak-anak usia dini hingga remaja untuk belajar sekaligus menyalurkan bakat mereka dalam bidang tari tradisional dan rampak pencak silat.
Sanggar yang dipimpin oleh Lusiani, S.Pd., ini memiliki visi menjaga seni dan budaya lokal agar tetap tumbuh di tengah derasnya arus modernisasi. Ia menegaskan bahwa kehadiran sanggar bukan sekadar ruang latihan seni, melainkan juga sarana pembentukan karakter. “Kami berharap sanggar ini mampu mengangkat potensi anak-anak yang memiliki bakat seni sekaligus menjaga warisan budaya lokal,” tutur Lusiani.
Sanggar Tari “Lusy” secara rutin mengadakan latihan setiap akhir pekan, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Peserta didiknya datang dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari anak-anak PAUD, sekolah dasar, hingga tingkat SMP. Dalam setiap pertemuan, mereka diajarkan berbagai jenis tarian tradisional, di antaranya Tari Jaipong rampak “Entog Mulang”. Selain itu, sanggar juga melatih rampak pencak silat yang dikemas atraktif untuk membangun kekompakan dan kedisiplinan.
Lusiani menyampaikan, tujuan latihan bukan hanya untuk menguasai gerakan, tetapi juga menanamkan nilai positif. Ia menekankan bahwa melalui seni, anak-anak dapat melatih kepercayaan diri, belajar disiplin, dan mengembangkan rasa kebersamaan.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya pandai menari, tetapi juga memiliki karakter kuat dan bangga dengan budaya daerahnya,” ujarnya.
Perjalanan sanggar ini mulai membuahkan hasil. Pada Sabtu (13/9/2025), Sanggar Tari “Lusy” mendapat kesempatan tampil dalam acara Milangkala Baraya di Ciamis. Dalam kesempatan itu, para siswa menampilkan Tari Jaipong rampak dan rampak pencak silat. Kehadiran mereka berhasil mencuri perhatian penonton. Sorak-sorai dan tepuk tangan hangat dari hadirin menjadi bukti bahwa penampilan anak-anak tersebut diterima dengan baik.
Bagi Lusiani, pengalaman tampil di panggung besar merupakan kesempatan berharga bagi para peserta didik. Ia menilai, hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri sekaligus memberikan motivasi untuk terus berlatih. Tidak sedikit orang tua yang merasa bangga karena anak-anak mereka mampu mempersembahkan seni tradisi di hadapan publik.
BACA JUGA: Proyek Jalan Karangpawitan Jadi Sorotan Warga
Sanggar Tari “Lusy” Panoongan tidak hanya mengajarkan seni tari dan pencak silat, tetapi juga menjadi ruang pembinaan generasi muda agar mencintai budaya sendiri. Melalui kegiatan yang rutin dan berkesinambungan, sanggar ini berkomitmen untuk mencetak generasi penerus yang berkarakter, kreatif, dan memiliki kebanggaan terhadap warisan Nusantara.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang tinggi, Sanggar Tari “Lusy” Panoongan terus berupaya menjaga agar seni tradisi tidak sekadar dikenang, tetapi hidup dan berkembang bersama generasi masa kini. (Eddy,infopriangan.com)


