Desa Cintakarya Resmi Jadi Kampung Moderasi Beragama

infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran melaunching kampung nusantara Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, resmi sebagai kampung moderasi beragama di Kabupaten Pangandaran. Rabu, (26/07/2023).

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran, Ujang Sutaryat mengatakan, terpilihnya kampung Nusantara Desa Cintakarya sebagai lokasi Kampung Moderasi Beragama. Karena wilayah ini dikenal dengan keberagaman etnis, budaya, dan agama yang ada di dalamnya.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

“Indeks kerukunan umat di Jawa Barat tidak akan mengalahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur karena kita belum terbiasa bergaul sama dengan orang yang berbeda suku dan agama,” kata Ujang.

Ujang menambahkan, bahwa di kampung nusantara ternyata bisa hidup rukun berdampingan walau berbeda-beda suku bangsa dalam satu kawasan di Parigi.

Kemudian pada hari ini juga menjadi saksi akan dilaunchingnya kampung moderasi beragama khususnya kampung nusantara Cintakarya.

“Selain Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi yang sebelumnya dicanangkan sebagai pilot project, selanjutnya Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang. Kecamatan ini akan segera dilaunching sebagai kampung moderasi beragama di Kabupaten Pangandaran,” tambah Ujang.

Sementara itu Camat Parigi Nana Sukarna mengatakan, bahwa selain menjadi role model kampung moderasi desa ini juga dinobatkan sebagai kampung KB, kampung zakat dan kampung toleransi.

“Satu kebanggaan bagi kami, Desa Cintakarya menjadi role model kampung moderasi beragama. Sebelumnya juga ditetapkan sebagai kampung KB dan kampung nusantara,” katanya.

Ia berharap, dengan dilaunchingnya kampung moderasi oleh Kementerian Agama dapat memperkuat sikap toleransi yang selama ini sudah terbangun dengan baik.

“Mudah-mudahan dengan dilaunchingnya kampung moderasi beragama ini memperkuat sikap saling menghormati, menghargai dan bekerjasama sehingga bangsa ini menjadi damai. Kedamaian ada ketika kita mau menerima perbedaan. Mudah-mudahan menjadi manfaat dan menjadi contoh bagi desa yang lain di Pangandaran,” tambahnya.

Sementara itu Praktisi Multikultural, Ai Nurhidayat menyatakan, apa yang dilakukan di kampung nusantara saat ini telah relevan dengan dokumen Abu Dhabi tahun 2019 yang menjadi rujukan di Kementerian Agama yaitu persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan.

“Apa yang dilakukan oleh Kemenag saat ini adalah selaras dengan dokumen persaudaraan itu sudah tuntas. Jadi bukan hanya Menterinya yang berbicara, atau Kepala Kemenag nya nampaknya sekarang secara institusi Kementerian Agama sudah sangat selaras dengan dokumen persaudaraan umat manusia,” ujarnya.

BACA JUGA: Niat Puasa Tasu’a dan Asyuro, Catat Tanggalnya

Ia juga berharap, dengan dilaunchingnya kampung moderasi beragama membawa peradaban baru dengan sisi moderat yang mengubah tata peradaban menjadi lebih dialogis dan harmonis.

“Ke depan saya berharap ada tradisi dialog. Kita bertemu bersilaturahim dengan niatan tulus ikhlas amalnya berinteraksi dengan orang lain. Mari kita mengumandangkan nilai-nilai baik. Karena dunia saat ini sudah sangat membenci keburukan di mana asalnya,” ujarnya. (Iwan/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan