Sari Usih Natari: Kasus Stunting di Cimerak Menurun

inforiangan.com, BERITAPANGANDARAN. Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Universitas Padjadjaran (Unpad) Psdku Pangandaran mengadakan sosialisasi pencegahan stunting sebagai sharing knowledge pada ibu balita dengan pengembangan produk UMKM sehat berbasis organik di Desa/Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Jumat, (26/01/2024).

Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Cimerak dengan melibatkan para peserta terdiri dari kelompok ibu-ibu balita dan ibu-ibu PKK setempat.

IMG-20251024-WA0066
IMG-20251024-WA0066

Dosen Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran Psdku Pangandaran yang juga sebagai ketua kegiatan, Sari Usih Natari, STP., MM. mengatakan, dilakukannya kegiatan tersebut itu untuk mendata ulang pencegahan stunting.

“Hasil dari kegiatan itu, diketahui adanya penurunan stunting yang dari awal sepuluh orang kini berkurang menjadi lima orang,” kata Sari.

Sari menambahkan, jadi satu Dusun di Desa Cimerak itu ada satu orang yang terkena stunting. Untuk mengantisipasi stunting, salah satunya dari makanan bergizi.

“Namun, terkadang ibu-ibu muda ini terlalu takut atau khawatir bahwa anaknya terkena stunting. Jadi karena takut, ibu-ibu itu tidak berani membawa anaknya ke Puskesmas atau ke Posyandu,” tambah Sari.

Selanjutnya, Sari menjelaskan, yang sebenarnya ibu-ibu itu sudah paham terkait gizi. Namun mereka itu ibu-ibu kekinian yang melihat media sosial (Medsos).

“Ya, yang paham gizi itu kebanyakan ibu-ibu kekinian. Seperti anak-anak itu harus makan dari sumber protein, contohnya ikan salmon, namun itu kan mahal kemudian susu juga harus formula yang harganya cukup mahal,” kata dia.

Namun, kata Sari, dirinya juga sempat mengedukasi mereka tidak harus membeli makanan atau minuman bermerek, karena di Pangandaran juga banyak produk lokal yang dari posisi proteinnya itu ikan.

“Di PPangandara banyak produk lokal seperti kripik pakis dan honje dan masih banyak lainnya. Jadi kenapa harus salmon yang mahal,” ujar Sari.

Sementara itu, Kepala Desa Cimerak Budiaman, S.Pd.I. mengatakan, bahwa stunting yang ada di Desa Cimerak sebanyak delapan orang pada tahun 2022. Untuk tahun 2023 terdapat dua orang yang lulus dari stunting, sehingga tersisa lima orang lagi yang masih pengawasan. Dengan adanya dari pihak Unpad Pangandaran sangat membantu mengurangi jumlah warga yang masih stunting.

“Perhatian ini dapat dibantu dengan pemberdayaan ekonomi setempat, salah satunya memberdayakan UMKM pangan lokal sebagai subtitusi pangan sehat bagi anak-anak yang mengalami stunting,” kata Budiaman.

Sedangkan, kata Budiaman produk pangan lokal yang murah, sehat dan mudah didapatkan yaitu berupa cemilan keripik pakis haji dan minuman honje yang kaya akan serat dan protein yang baik bagi anak-anak.

“Semua produk tersebut ada di Kabupaten Pangandaran. Substitusi pangan ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga yang terkena stunting dan kurang mampu, berupa pergantian susu balita yang cukup mahal,” kata dia.

BACA JUGA: Gula Aren di Garut Harganya Merangkak Naik

Kendati demikian, pangan lokal yang ada di Kabupaten Pangandaran yaitu ada Abon Ikan. Selain rasanya yang gurih dan manis, abon ikan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan sehat bagi anak-anak balita. Pemanfaatan pangan-pangan lokal ini akan memotivasi Ibu-ibu sekitar Desa Cimerak dapat lebih memberikan asupan terbaik untuk anak-anak mereka tanpa perlu mengeluarkan biaya yang mahal.

“Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang sadar stunting, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan potensi lokal untuk perbaikan gizi, dan dihasilkannya produk pangan yang bervariasi berbasis pakis dan honje yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan tambahan balita,” ujarnya. (SMP/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20251024-WA0066
IMG-20251024-WA0066

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan