Semangat Seorang Janda Pejuang Kerang di Laut Legokjawa

infopriangan.com, BERITA PANGANDARAN.
Seorang janda pejuang kerang Neneng berusia 58 tahun warga Dusun Cidadap, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, yang setiap hari mencari kerang di laut Legokjawa.

Neneng seorang janda yang menghidupi dua anaknya, setiap hari Neneng berangkat ke laut untuk mencari kerang untuk dijual.

IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094

Dari hasil kerang itu Neneng bisa bertahan hidup dan membiayai dua anaknya. Janda tua itu tidak pernah mengeluh. Meskipun panas teriknya matahari Neneng selalu bersemangat.

Neneng mengatakan, kerang yang ia cari yaitu kewuk. Menurutnya kewuk itu akan dijadikan kerajinan sehingga laku dijual.

“Saya menekuni pekerjaan ini sudah 15 tahun, dan penghasilan pun tidak menjadi patokan. Terkadang saya tidak sama sekali mendapatkan kerang itu,” kata Neneng.

Neneng menambahkan, dirinya berangkat ke laut mencari kerang sekitar pukul 12.00 WIB. Terik panas matahari tidak menjadi sebuah alasan untuk mengeluh bagi Neneng.

“Karena sangat butuh dan harus membiayai dua anak, itu yang membuat saya semangat. Apalagi ada anak yang sakit, Ya mau gimana pun itu saya harus semangat,” tambah Neneng.

Lanjut Neneng, bahwa harga kerang yang ia dapat dari laut itu per kilonya Rp 20 ribu, dan prosesnya pun mencapai satu minggu.

“Jadi, kerang itu tidak langsung menjadi uang karena ada prosesnya. Pertama kerang itu di jemur dulu hingga kering, itu mencapai 10 hari. Ya normalnya satu minggu,” kata dia.

Selanjutnya, kata Neneng, setiap harinya tidak menentu pendapatannya itu, karena melihat situasi kondisinya air ombak.

“Ya, bagusnnya ombak itu tidak setiap hari, dalam satu minggu, paling ombak bagusnya itu cuma tiga kali. Jadi kerang yang saya dapat itu di kumpulkan dulu, kemudian kalau sudah terkumpul baru saya jual. Paling biasanya dapat enam kilo dalam satu bulan itu,” katanya.

Total penghasilan Neneng dalam satu bulan hanya dapat kurang lebih Rp 120 ribu. Uangnya itu di belikan beras untuk makan Neneng dan kedua anaknya.

“Kerang kewuk itu tidak setiap waktu ada karena musiman. Ya kalau tidak ada kewuk, saya mencari rumput laut, lumayan juga dari rumput laut itu,” tutur janda tua itu sambil meneteskan keringat saat mencari kerang di bawah teriknya matahari.

Kemudian, kalau rumput laut itu per kilonya mencapai enam ribu rupiah. Sama dengan kerang prosesnya agak lama di jemur terlebih dahulu.

BACA JUGA: Sejumlah Anggota DPRD Pangandaran Akan Dilaporkan ke BK

“Kalau dari rumput laut, per harinya itu mendapat lima kilo. Itu keadaan masih basah. Kalau kering sudah pasti berkurang beratnya,” kata dia.

Mencari rumput laut juga, kata Neneng sama melihat kondisi ombak. Karena menurutnya itu jika ombak besar risiko pun besar. (QMP/IP)

Bagikan dengan :
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
IMG-20240923-WA0094
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi. Anda tidak diizinkan untuk menyalin berita infopriangan